CIREBON, RADARCIREBON.COM - Bank Indonesia menggelar diskusi publik dengan tema meningkatkan peran media sebagai sarana komunikasi efektif pengendalian inflasi daerah.
Diskusi publik tersebut berlangsung di salah satu hotel Jl Tuparev, Kabupaten Cirebon, Sabtu (8/4/2023). Hadir dalam narasumber diskusi tersebut CEO Radar Cirebon Yanto S Utomo, Anggota DPR-RI H Satori dan Kepala KPw Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo.
CEO Radar Cirebon Yanto S Utomo mengatakan, media memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi secara efektif.
"Media saat ini menjadi pabrik konten selain berita. Menjelma sebagai pabrik konten, memungkinkan media melihat seluruh elemen yang memberikan pengaruh terhadap inflasi melalui pemberitaan dan penyampaian informasi secara real dan lebih luas secara sudut pandang," katanya.
BACA JUGA:Jangan Tidur Lama-lama, Hasil Studi Bisa Sebabkan Penyakit Ini
Kepala KPw Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo menuturkan, ada empat strategi dalam menjaga inflasi.
"Diantaranya komunikasi efektif yang melibatkan peranan media sebagai penyampai informasi," tuturnya
Menurut Hestu, inflasi di Cirebon sejak 2022 lalu termasuk yang paling rendah se-Jawa Barat.
"Kalau secara nasional cirebon juga termasuk kedalam daerah dengan inflasi rendah, karena mampu menekan kestabilan harga, ketersediaan pasokan, serta distribusi yang baik," ujarnya.
BACA JUGA:Studi Terbaru, Metode Seprotan Hidung Lebih Baik Disuntik dalam Vaskinasi Covid-19
Dijelaskan Hestu, setiap menjelang bulan Ramadan maupun hari besar keagamaan lainnya pasti terjadi inflasi.
"Kota Cirebon merupakan kota konsumen, karena tidak memiliki sumber-sumber produksi. Penyumbang inflasi di Kota Cirebon yakni dari PDAM dan rokok kretek (cukai)," jelasnya.
Hestu mengimbau kepada masyarakat Kota Cirebon untuk tidak berbelanja berlebihan menjelang Lebaran nanti.
"Dan masyarakat jangan menimbun barang-barang hingga harganya mahal demi kepentingan pribadi," pungkasnya. (rdh)