BACA JUGA:Dikasih Kode Rp500 Juta, Rahmat: Saya Tidak Ngasih Sampai Detik Ini
Namun, yang belakangan datang adalah keluarga pelamar tenaga honorer yang tidak lain adalah temannya sendiri.
Karena yang datang minta bantuan adalah teman sendiri, maka Sidik merasa tidak enak, kemudian dia memfasilitasi pertemuan dengan Sunjaya.
“Saya sebenarnya menolak. Saya baru mengiyakan dan memfasilitasi pertemuan dengan bupati setelah pertemuan yang ketiga dengan paman satu tenaga honorer yang ada di Puskesmas Suranenggala," jelasnya.
Setelah pertemuan itu, Sunjaya kemudian memberikan sinyal agar persoalan itu ditindak lanjuti dengan ajudan.
“Pak Bupati juga sebenarnya nanya ke saya, formasinya ada tidak? Setelah beberapa saat kemudian dikoordinasikan dengan ajudan, sampai kemudan dilakukan penyerahan Rp30 juta itu untuk bisa menjadi bidan," bebernya.
Ia pun kemudian mengalami kebingungan. Pasalnya uang untuk tenaga honorer tersebut sudah diserahkan tapi Sunjaya sudah tekena OTT.
Ia pun sempat berkoordinasi dengan kepala dinasnya saat itu terkait persoalan tersebut.
“Saya minta pertimbangan kepada kepala dinas saat itu agar dibantu dicarikan solusinya," ungkapnya.