TERBARU! Jawaban Panji Gumilang Soal NII KW9, Mas Ken Pasrah: Al Zaytun Terlalu Sakti

Kamis 01-06-2023,16:49 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM -- Mahad Al Zaytun dituduh sesat bukan hal baru. Dituding menjadi basis Negara Islam Indonesia atau NII juga sudah tidak aneh.

Sejak awal kelahirannya, pondok pensatren termegah di Asia Tenggara yang berlokasi di Gantar, Kabupaten Indramayu ini memang sudah kontroversial. 

Ini tidak lepas dari sosok Panji Gumilang. Pimpinan Al Zaytun yang oleh sebagian orang dinilai sesat. Kakek berusia 77 tahun itu pun disebut gembong NII Komandemen Wilayah 9 atau KW9.

Sudah banyak yang speak up. Sejak lama. Mulai dari masyarakat biasa, ulama, pemuka agama, pentolan ormas hingga alumni Al Zaytun sendiri.

Tapi Panji Gumilang dan Al Zaytun tak tergoyahkan. Malah semakin berkembang. Tanahnya semakin luas, ekonomi dan pertaniannya juga maju.

Bahkan, saat ini sedang mengembangkan pembuatan kapal besar di pesisir Indramayu. Konon mau menguasai lautan.

Nah, yang terbaru GM Radar Indramayu Adun Sastra kembali diundang ke Al Zaytun. Kali ini ikut acara memperingati hari lahir Pancasila, 1 Juni 2023.

BACA JUGA:Mengapa Mahad Al Zaytun Dibenci dan Dituduh Sesat, Oh Ternyata Ini Alasannya

BACA JUGA:Pembuat Replika Paksi Naga Liman: Kalau Tidak Setuju, Setelah Selesai Dibongkar, Monggo

Menurut Panji Gumilang, peringatan hari lahirnya Pancasila dilaksanakan setiap tahun di Al Zaytun. Dia seperti ingin mematahkan semua isu. Semua tuduhan. Dengan tindakan.

"Kalau yang diisukan itu, tentunya tidak bakal menanamkan nilai-nilai Pancasila ke masyarakatnya. Yakni masyarakat pendidikan," katanya.

Syekh Panji Gumilang menegaskan, yang diperingati di Al Zaytun adalah dasar negara Indonesia yang diproklamirkan 17 Agustus 1945.

"Setiap tahun kita peringati. Hal yang biasa kita lakukan," ujarnya.

Menurutnya, lembaga pendidikan harus menjadi lembaga karismatik. Dia mengatakan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ada lembaga karismatik dan politik.

Lembaga karismatik ini, lanjutnya, harus menerobos lewat gagasan dan ide. Mengontrol lembaga politik. Supaya tidak bergeser dari dasar negara.

Kategori :