CIREBON, RADARCIREBON.COM – Seorang pengacara sempat mengungkapkan adanya kejanggalan dalam kasus Vina Cirebon dan Geng Motor.
Kasus yang sempat menghebohkan publik itu mengilhami pembuatan film layar lebar yang akan diproduksi oleh Dee Company.
Film itu diberi judul Vina: Sebelum 7 Hari. Dari judulnya, kemungkinan film ini bergenre horor.
Terlebih lagi, Dee Company memang rumah produksi yang kerap melahirkan film-film horor di Tanah Air.
Nah, kembali ke masa-masa pada saat kasus ini disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada 2017. Hampir setahun setelah peristiwa sebenarnya terjadi.
Saat itu kasus kekejaman geng motor di Cirebon ini sempat dituding rekayasa. Yang menuding adalah Jogi Nainggolan, saat itu bertindak sebagai kuasa hukum pelaku.
Menurut Jogi, ada sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA:Makam Vina Dulu yang Dibongkar, Setelah Itu Eky
BACA JUGA:Tarif Tol Cisumdawu Usai Diresmikan, Cileunyi-Dawuan Rp78 Ribu
Menurut dia, penangkapan terhadap para pelaku dilakukan di luar prosedur yang berlaku dan tidak profesional.
Pertama, penangkapan dilakukan oleh Anggota Satnarkoba Polres Cirebon Kota di mana salah satu anggotnya merupakan ayah dari salah satu korban.
Menurut Jogi, hal itu menandakan adanya tindakan yang didasari pada kepentingan pribadi. Bahkan, tidak dilengkapi dengan surat penangkapan.
“Kasus ini bukan kasus tertangkap tangan,” katanya seperti ditulis Radarcirebon.com 20 Mei 2017.
“Kalau kasus tertangkap tangan setiap orang, tidak harus polisi, masyarkat pun bisa melakukan penangkapan. Karena, pada saat itu diketahui ada peristiwa pidana,” tambah Jogi.
Lebih lanjut menurut Jogi, ada penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan.