Syekh Panji Gumilang Cerita Pendirian Mahad Al Zaytun, Tidak Satu Kata pun Menyebut NII, Silakan Dibaca

Kamis 13-07-2023,16:24 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Diceritakan syekh, dirinya ingin menjadi pendidik dan memiliki model pendidikan sejak kuliah di UIN sampai dengan selesai. Sampai mendirikan tempat pendidikan Madrasah Darussalam.

Muridnya siswa SD kelas 3 dan 4. Pengajarannya membaca Alquran dan sejarah Islam. "Syekh dulu dipanggil dengan nama Ustadz Salam. Karena nama Abdussalam Rasyidi," kisahnya.

Waktu itu, kata syekh, kemampuan menggali pendanaan dan menetapkan tempat, belum maksimal. Apalagi lokasinya di dekat Jakarta.

"Belum punya modal, kita menggunakan rumah-rumah atau tempat yang dimiliki masyarakat setempat. Namun alhamdulillah berjalan," ungkapnya.

BACA JUGA:Banyak Predator Mengincar Anak dan Perempuan Dewasa di Cirebon, Kapolsek Blusukan ke Sekolah dan Rumah-rumah

Setelah berkeluarga, syekh mengaku mendapat kepercayaan menjadi kepala sekolah di Mathlaul Anwar. Tetapi, ketika itu juga belum bisa mengembangkan secara maksimal.

Tetapi, di situ mendapat pengalaman menjadi kepala sekolah dan mendidik secara langsung di tingkat madrasah aliyah.

Di waktu yang sama, pria bernama lengkah Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang tersebut, mendapatkan kepercayaan dari pimpinan untuk mendirikan pesantren yang maju. 

Akhirnya dimulai untuk membuat pesantren modern Mathlaul Anwar di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

BACA JUGA:Fisika di Balik Nikuba Dibongkar, Benarkah Dikontrak Ferrari hingga Lamborghini?

Usaha tersebut belum sempat diselesaikan, keburu mendapatkan tugas dari Rabithah Al Alam Al Islami ke Malaysia.

“Administrasi penugasan itu, dari Rabithah Al Alam Al Islami di Arab Saudi. Tugas tersebut berjalan selama 10 tahunan,” bebernya.

Yang dilakukan di Malaysia, Panji Gumilang mengaku meneliti pendidikan. Hal ini sesuai dengan cita-cita yakni pendidikan Indonesia dalam lembaga seperti pesantren.

"Di sana, setelah pendidikan menengah itu sudah boarding school. Sehingga tidak nampak anak dari golongan menengah, rendah atau atas," tuturnya.

BACA JUGA: Ada Badai Matahari 2025 Mendatang, Diprediksi Bisa Luluhlantahkan Jaringan Internet

Menariknya, kata syekh, di sana ada tata cara hidup di boarding school. Tetapi dengan sistem tersebut, lebih cocok dilaksanakan negara. Bukan oleh swasta.

Kategori :