JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Terhambatnya pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, disebut menjadi penyebab Bandara Kertajati sepi penumpang.
Jalan tol yang menjadi akses ke Bandar Udara Internasional Kertajati ini, baru diresmikan fungsional pada Juli 2023.
Sementara itu, Bandara Kertajati sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2018 silam.
Lambatnya pembangunan jalan tol penghubung Bandung-Majalengka itu, menjadi kendala penumpang untuk mengakses ke bandara.
BACA JUGA:Lupakan Bandung, Bandara Kertajati Bisa Andalkan Penumpang Tegal dan Brebes
Ditambah lagi pandemi covid-19 yang melanda, keberadaan bandara terbesar kedua di Indonesia itu tambah terpukul.
Beberapa maskapai yang sudah membuat rute penerbangan di Bandara Kertajati, satu persatu angkat kaki karena sepinya penumpang.
Selama ini, Jalan Tol Cisumdawu yang belum beroperasi dianggap menjadi penyebab Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka sepi.
Hal itu, sempat beberapa kali menjadi pembahasan di DPR RI yang mempertanyakan mengapa Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sempat tidak beroperasi untuk melayani penumpang.
BACA JUGA:KPI Wilayah Jawa Barat Protes, Lima Bawaslu Kabupaten/Kota Tak Ada Keterwakilan Perempuan
Bahkan, Anggota Komisi V DPR RI, Sudewo mempertanyakan apakah hanya karena Jalan Tol Cisumdawu, lantas Bandara Kertajati sampai sepi dari penumpang.
Dia meragukan hal tersebut dan bertanya kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Angkasa Pura. Sebab, akses jalan tol tersebut jangan sampai hanya menjadi asumsi.
Tetapi penyebab Bandara Kertajati belum optimal, mesti dilakukan dari hasil kajian. Karenanya, dia pun menyarankan melakukan study untuk hal tersebut kepada Kementerian Perhubungan.
Sekaligus mencari solusi, agar bandar udara internasional pengganti Bandara Husein Sastranegara tersebut dapat dioptimalkan.
BACA JUGA:Paguyuban Pasundan Mesti Jadi Perekat di Tengah Keberagaman