Makam yang menjadi lokasi wisata ziarah ini sangat asri. Berada di atas perbukitan. Walaupun makam, berbagai fasilitas pendukung yang lengkap. Dari warung hingga toilet.
Para pengunjung yang akan berziarah harus lapor terlebih dahulu kepada para petugas atau kuncen.
Biasanya para pengunjung ke makam itu ada yang hanya sekadar ziarah. Tapi paling banyak ingin melakukan ritual. Termasuk di antaranya ritual Asihan atau ilmu pelet.
Yang ingin ritual, harus mempersiapkan perbekalan yang dibutuhkan. Perbekalan tersebut sudah tersedia di warung-warung dekat pintu gerbang masuk makam.
BACA JUGA:Tips Belanja Online Aman, Cepat, dan Anti Ribet dengan BRImo e-Payment
Makam itu berada di sebuah perbukitan yang diamakan Gunung Hade. Di tempat Itu ada beberapa peninggalan.
Di antaranya adalah petilasan Mbah Aji Putih Jaga Riksa. Petilasan tersebut berupa batu berbentuk menhir dengan ditutupi kain putih.
Makam itu, selain untuk tujuan wisata relegi, juga dijadikan tempat ritual banyak hajat. Yang paling terkenal adalah hajat Asihan atau ilmu pelet.
Para pengunjung yang memiliki maksud ritual Asihan ilmu pelet, biasanya menjalankan beberapa tahapan. Di antaranya mandi kembang, bertawasul dan minum air doa.
BACA JUGA:Bersantai di Langit Majalengka, Bisa Nikmati Indahnya Ciremai dan Tampomas secara Bersamaan
Setelah itu baru mandi di aliran Sungai Cilutung, Sumedang sambil melarungkan celana dalam yang dipakainya saat itu. Sungai itu lokasinya tak jauh dari Makam Keramat Marongge.
Penasaran? Ayo jalan-jalan sambil wisata religi ke Makam Keramat Marongge. Siapa tahu ada yang ingin mengadu jodoh di makam tua itu.
Lokasinya gampang dijangkau. Juga dari makam, sekaligus bisa berekreasi ke Waduk Jatigede.
Di Jatigede bukan bisa melihat waduk nan-indah, tapi ada masjid di atas waduk dilengkapi dengan ornamen kujang sepasang. (*)