RADARCIREBON.COM - Dramatis sekali penyanderaan di atas pesawat Garuda Indonesia DC 9 dengan nomor penerbangan 206.
Pesawat itu, terbang dari Jakarta dan direncanakan dengan tujuan akhir di Medan. Namun pesawat itu harus transit dulu di Pelembang.
Dalam aksi pembajakan itu, satu orang menyekap pramugari dan satu orang lagi masuk kokpit. Dia menodongkan pistol kepada pilot dan kopilot.
Kemudian ada sosok lain lagi yang tiba-tiba muncul. Dia pun berteriak-teriak dengan mengatakan jika pesawat tersebut telah dibajak.
BACA JUGA:Saldo ATM Bank BCA Berkurang Sendiri Tiap Bulan, Coba Cek Barangkali 3 Hal Ini Penyebabnya
Ini bukan cerita fiksi dalam film-film. Ini kejadian sungguhan. Pembanjakan pesawat yang dilakukan oleh para teroris.
Kejadian ini memang sudah lama. Lebih dari 40 tahun lalu. Untuk sekadar mengingatkan saja.
Ternyata Indonesia pernah mengalami peristiwa kelam dan berdarah: aksi pembajakkan pesawat. Ada korban nyawa dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa yang terjadi pada akhir Maret 1981 ini menimpa pesawat Garuda Indonesia DC 9 dengan nomor penerbangan 206. Para pembajaknya juga orang-orang Indoneisa.
BACA JUGA:Saldo Segini, Nasabah Bank BCA Bisa Kena Penutupan Rekening Otomatis, Mulai 1 November 2023
Peristiwa yang disebut “Woyla” ini bukan hanya menggemparkan Indonesia. Dunia ikut gempar. Apalagi pembajakan itu bisa berakhir di Bangkok, Thailand.
Hal ini seperti yang dicuitkan Era di media sosial Twitter. Dalam cuitannya itu diberi judul “Indonesia Berdarah: Peristiwa Pembajakkan Garuda Indonesia 206”.
Dalam cuitannya dimulai dengan pertanyaan yang menggelitik untuk menengok masa lalu negeri ini. Lebih dari 40 tahun lalu, siapa yang menyangka ketika itu, Indonesia pun pernah mengalami pembajakan pesawat oleh ektremis.
Pelakunya tak lain adalah Komando Jihad, cabang DI/TII. Gerombolan itu membajak pesawat Garuda Indonesia 206.
BACA JUGA:Persib vs Bhayangkara Ibarat Indonesia vs Taiwan di Asian Games 2023, Bobotoh Beri Warning