Dramatis! Pesawat Garuda Indonesia 206 Dibajak, Pilot Ditodong Pistol, Pramugari Disekap, Penumpang Dilecehkan

Jumat 22-09-2023,15:52 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Zulfikar adalah seorang mantan satpam dan karateka level sabuk biru. Zulfikar menarik Deliyanti. Sementara Sofyan masuk ke kokpit dengan menodongkan pistol. Hal itulah yang , mengejutkan Herman dan kopilotnya.

Mahrizal menyusul masuk. Dia pun menyatakan Woyla kini ada di tangan mereka alias sudah berhasil dibajak.

Herman tidak sepenuhnya panik. Setidaknya, ia berhasil diam-diam mengirim pesan dengan suara gugup ke A Sapari, pilot Garuda F-28 yang baru lepas landas dari Pekanbaru.

BACA JUGA:Kebakaran Rumah di Haurgeulis, Warga Sudah Berusaha, Tapi..

"Being hijacked... Being hijacked..." tuturnya pelan, yang artinya pesawat kini sedang dibajak.

Total ada 5 orang pembajak Woyla: Zulkifli T Djohan Mirza, Abu Sofyan, Wendy Muhammad Zein, Mahrizal, dan Abdullah Mulyono. Mereka menyatakan pesawat tidak lagi ke Medan. Pesawat berpindah tujuan ke Bangkok, Thailand.

Mereka juga menyampaikan tuntutan-tuntutan kepada pihak pemerintah Indonesia. Intinya teman-temannya penyerbu kantor Polsek Pasirkaliki itu dibebaskan.

Kelimanya bersenjata api: pistol dan granat. Mereka juga sudah mulai berpencar. Ada yang bertugas mengawasi kokpit. Ada juga yang mengawasi para penumpang.

BACA JUGA:Frustasi Batal Nikah, Remaja di Indramayu Nekat Panjat Tower, Mau Turun Setelah Lihat Pacar

Sebelum tiba di Bangkok, Herman diperintahkan untuk mendarat di Penang, Malaysia. Tujuannya untuk mengisi bahan bakar.

Selain bahan bakar, para pembajak juga menuntut agar diberikan stok makanan. 

Para pembajak itu menyampaikan keinginan mereka. Agar anggota Jamaah Imran yang ditangkap dalam Peristiwa Cicendo dibebaskan.

Bukan itu saja, para teroris itu juga meminta uang tebusan sebesar 1,5 juta dolar. Para pembajak pun minta pesawat untuk menerbangkan mereka ke Libya.

BACA JUGA:Seorang Pria Sering Ngamuk di Blok Muara Tua Diamankan Polsek Ligung

Di Indonesia, Presiden Soeharto keluar dari ruangannya hanya dengan kain sarung. Ia baru saja dikabari mengenai pembajakan Woyla

Dengan gerak cepat, Pak Harto mempercayakan operasi pembebasan pesawat Garuda itu kepada Asisten Intel Hankam, Letjen Benny Moerdani.

Kategori :