Kewajiban zakat mal emas dan perak ini adalah ketika mencapai nisab 85 gram emas dengan kadar zakat 2,5 persen.
5. Zakat mal aset perdagangan
Sesuai dengan namanya, maka zakat ini wajib dikeluarkan dari penghasilan jual beli atau perdagangan selama satu tahun.
Aset yang wajib dizakati di dalam ihwal perdagangan ini meliputi modal dan keuntungan, serta piutang dan stok barang yang masih tersisa.
Pembayaran zakat perdagangan ini pun bisa menggunakan uang tunai atau barang yang diperdagangkan. Nisab untuk zakat ini adalah 85 gram emas. Kadarnya 2,5 persen dari total aset.
6. Zakat mal hasil tambang dan tangkapan laut
Zakat mal juga meliputi harta yang diperoleh dari hasil tambang dan tangkapan dari laut. Pada prinsipnya zakat ini sama dengan zakat pertanian dan hewan ternak.
Maka, seorang muslim wajib mengeluarkan zakat dari hasil pertambangan atau tangkapan laut yang diperoleh sendiri setelah mencapai nisabnya.
Pembayaran bisa menggunakan uang tunai atau hasil pertambangan dan hasil tangkapan laut yang diperoleh. Adapun, nisab dan kadarnya sama dengan zakat mal emas dan perak.
7. Zakat mal hasil penyewaan aset
Jenis zakat mal yang ketujuh adalah zakat dari hasil penyewaan aset. Seorang muslim wajib mengeluarkan zakat apabila memperoleh harta dari hasil penyewaan aset.
Zakat ini wajib dikeluarkan oleh pemilik aset. Baik properti maupun aset lain yang disewakan.
Berapa nisabnya? Yakni, setelah hasil penyewaan asetnya setara dengan 653 kilogram beras.
Adapun kadar zakat yang wajib dikeluarkan adalah 5 persen dari hasil kotor penyewaan aset atau 10 persen dari hasil bersihnya. Itu pun setelah dikurangi dengan biaya operasional.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai 7 jenis zakat mal dan waktu terbaik untuk menunaikannya. Seorang muslim harus tahu perihal tersebut. Semoga bermanfaat.