Inilah Pesan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dihari Diabetes Sedunia

Selasa 14-11-2023,09:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

RADARCIREBON.COM - Pemeriksaan berkala kadar gula darah untuk mengenali dan menghindari pradiabetes perlu dilakukan.

Hal ini disarankan oleh dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr M Ikhsan Mokoagow MMedSci SpPD Subsp EMD FINASIM.

“Orang-orang yang kadar gula darahnya belum mencapai nilai ambang diabetes, tapi, sudah di atas ambang normal, maka mereka disebut mengalami pradiabetes,” ujar Ikhsan dalam dilansir dari Antara, Selasa 14 November 2023.

BACA JUGA:Briptu Renita Rismayanti, Sosok Polisi Wanita Indonesia yang Diganjar Penghargaan oleh PBB

Seseorang yang tidak mendapatkan asupan kalori selama delapan jam normalnya memiliki kadar gula darah di bawah 100.

Jika kadar gula darahnya sama dengan atau di atas 126, berarti mereka mengidap diabetes.

Jadi, orang yang memiliki kadar gula darah sama dengan atau lebih dari seratus, tapi, di bawah 126, dikatakan mengalami pradiabetes. 

BACA JUGA:Petang Nanti Capres dan Cawapres Lakukan Pengundian Nomor Urut

Namun, pakar subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes itu mengatakan bahwa secara umum orang yang mengalami pradiabetes tidak memiliki gejala sehingga mereka seringkali tidak menyadari kondisi tersebut.

Dia pun menyarankan orang-orang yang berisiko mengalami diabetes, seperti anak dengan orang tua diabetesi atau orang dengan berat badan berlebih.

Untuk melakukan skrining dan memeriksa kadar gula darah mereka secara berkala setiap enam bulan hingga setahun sekali. 

Selain agar dapat mengendalikan kadar gula darah sejak dini, skrining yang tepat juga penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes.

BACA JUGA:Soal Masalah Sampah di Jawa Barat, Pemprov Gali Solusi

“Selain itu, mereka juga harus menjalankan pola makan yang baik dan melakukan aktivitas olahraga yang cukup agar bisa mempertahankan berat badan yang ideal,” ucap Ikhsan.

Mengutip International Diabetes Federation (IDF), Ikhsan menyatakan bahwa peringkat Indonesia dengan jumlah diabetesi atau penderita diabetes terbanyak di dunia meningkat dari peringkat ke-7 pada 2019 menjadi peringkat ke-5 pada 2021.

Kategori :