CIREBON, RADARCIREBON.COM - Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan 2022, Indonesia adalah salah satu negara dengan kasus gizi buruk.
Terdapat 1 dari 12 anak balita mengalami wasting (gizi kurang dan gizi buruk), dan 1 dari 5 anak balita menderita stunting.
Untuk itu, bertepatan dengan Hari Anak Sedunia, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) menginisiasi kerja sama strategis untuk membantu Pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.
Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menyatakan, pihaknya terpanggil untuk bekerja sama dengan UNICEF mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.
BACA JUGA:Bambang Dorong Alokasi Anggaran Khusus Untuk Sektor Pangan
BACA JUGA:Selamat! Juara 1 Duta Baca Kabupaten Cirebon 2024 dari IPB Cirebon
Itu adalah bagian dari corporate citizenship. CIMB Niaga memiliki perhatian besar kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya menghapuskan semua bentuk kekurangan gizi pada 2030.
"Dengan upaya bersama ini, kami berharap program dapat berdampak positif untuk mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia," tuturnya.
Bantuan CIMB Niaga dan donasi nasabah yang terkumpul akan disalurkan UNICEF untuk menjangkau 1.000 anak gizi buruk di 22 Kabupaten/Kota di NTT sehingga mendapatkan perawatan agar selamat dari ancaman gizi buruk.
BACA JUGA:Mohon Perhatian! Tambah Daya Cuman Rp271.023. Gini Caranya!
BACA JUGA:2 Alasan Pemekaran Cirebon Timur Gagal Sejak Bupati Dedi, Versi Dewan Pakar FCTM
Selain itu, program ini juga berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dimonitor pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi secara dini dan segera ditangani.
Adapun program ini akan dilakukan melalui lima kegiatan untuk deteksi dini dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk.
Akan dilakukan penguatan kapasitas pengasuh, kader posyandu dan Guru PAUD, penyediaan pita lingkar lengan atas (LiLA), penguatan kapasitas layanan kesehatan untuk penanganan anak gizi buruk, mengadakan kelas parenting terkait pencegahan, deteksi dini dan rujukan anak berisiko wasting, serta mendukung penyediaan makanan tambahan lokal bergizi bagi anak-anak PAUD.