Air Isi Ulang Dipakai Nyiram Sawah, Petani di Kuningan Rogoh Kocek Tambahan

Selasa 23-07-2024,19:00 WIB
Reporter : Andre Mahardika
Editor : Asep Kurnia

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Petani di Kuningan harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Mereka terpaksa menggunakan air isi ulang untuk menyiram sawah.

Menggunakan air isi ulang untuk nyiram sawah, dilakukan oleh petani di Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan.

Menurut Kepala Desa Singkup, Mas'ud, para petani di wilayahnya harus membeli air dari tangki isi ulang agar tanamannya tetap hidup.

Mas'ud menambahkan, lahan pertanian sekitar 500 bata (1 bata = kurang lebih 14 meter persegi), samasekali tidak tersentuh air. 

BACA JUGA:Kunjungan Unila ke Cirebon, Eksplor Sejarah dan Jalin Kerja Sama dengan Radar Cirebon

Oleh karenanya, petani terpaksa membeli pasokan air dengan cara membeli dari truk tangki air isi ulang.

"Petani terpaksa membeli air tangki untuk pengairan. Mereka beli air dengan dana pribadi seharga Rp200 ribu per tangki. Biasanya 2 hingga 4 tangki," kata Mas'ud dikutip dari radarkuningan.com, Selasa 23 Juli 2024.

2

Dikatakannya, area tersebut memiliki jalur pengaliran air irigasi yang biasa mengairi sawah wilayah Desa Japara Kidul dan Desa Singkup. Adapun sistem pengairan, dilakukan penjadwalan.

Namun menurut Mas'ud, dalam beberapa bulan terakhir ini, saluran irigasi tersebut tidak ada aliran air.

BACA JUGA:Rumah Zakat adakan Gebyar Muharram untuk Yatim Dhuafa

"Padahal itu jalur irigasi yang mengairi wilayah Japara Kidul dan Desa Singkup," jelasnya.

Adapun yang menjadi kepala irigasi, sambung Mas'ud, dipercayakan kepada warga yang berada di Desa Garatengah.

"Biasanya mengairi, nah bulan ini malah tidak ada samasekali aliran air yang masuk ke sini," paparnya.

Dikatakannya, Desa Singkup mendapat jadwal dialiri air irigasi setiap hari Rabu, berlaku dari malam hingga sore hari.

BACA JUGA:Setor Dividen Rp3,09 Triliun, Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis

Kategori :