BACA JUGA:Digelar Selama 3 Hari, Perputaran Ekonomi di West Java Festival 2024 Capai Rp70 Miliar
BACA JUGA:Jimus Dikabarkan Merapat Ke Hj Wahyu Tjiptaningsih, Bejo Kasiyono: Kita Kroscek Dulu
Anton menyampaikan, munculnya nama Dia Ramayana dari Partai Golkar merupakan dinamika politik yang terus berjalan.
Sebelumnya, rekomendasi tersebut jatuh pada Teguh Rusiana Merdeka, kini berubah ke Dia Ramayana.
Ia juga membantah mundurnya Teguh Rusiana Merdeka yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon akibat pergantian kepemimpinan partai bergambar pohon beringin di tingkat DPP.
“Dinamis saja, semula Mas Teguh, Mas Teguh mundur," ucapnya.
Terpisah, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Cirebon Drs Subhan membenarkan Golkar dan PKB mundur di koalisi KIM.
Menurutnya, Ketua DPD Partai Golkar, Teguh Rusiana Merdeka menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa melanjutkan koalisi dan akan mengusung calon lain.
“Ya intinya mundur. Golkar minta maaf tidak bisa bergabung. Namun, alasan kepergian Golkar di KIM, kata Teguh karena persoalan teknis. Lain halnya dengan PKB, dari awal PKB tidak ada kabar," kata Subhan saat dikonfirmasi Radar Cirebon melalui sambungan telepon selular, kemarin.
Subhan mengaku, pihaknya tidak bisa menahan Golkar untuk tetap di KIM. Sebab, itu merupakan hak masing-masing parpol dalam mengambil keputusan.
“Mau bagaimana lagi, itu hak masing-masing parpol," kata Subhan.
Pihaknya memastikan saat ini koalisi KIM sudah resmi mengusung Wahyu Tjiptaningsih atau Ayu dan Solichin.
Dengan demikian, koalisi KIM hanya didukung Partai Gerindra, Demokrat, dan PKS.
"Cuma tiga partai. Besok (hari ini, red) Ayu-Solichin mendaftar ke KPU sebagai pasangan bacabup-bacawabup sekitar pukul 11.00 siang," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon Teguh Rusiana Merdeka tidak menampik pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Ketua DPC Partai Gerindra, Subhan.
Saat ini, Golkar sedang komunikasi intens dengan PKB menghadapi Pilkada November tahun ini.