"Intinya adalah walaupun kita memasuki musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan."
"Di daerah tertentu bahkan bisa terjadi hujan ekstrem dan itu harus hati-hati," ingatnya.
BACA JUGA:Perbaikan Masjid As-Salam yang Ambruk Atapnya, Begini Kata Pj Walikota Cirebon
BACA JUGA:2 Bulan Menikah Ingin Hadiahi Istri Motor, Pedagang Cilok di Cirebon Justru Ditangkap Polisi
Saat ini Plh Pj Bupati Bogor sudah menetapkan tanggap darurat. Rumah-rumah yang terdampak bencana alam kemarin sedang diasesmen.
Bey mengatakan, sekarang yang terpenting adalah keselamatan warga.
"Untuk rumah-rumah yang rusak Bupati akan menetapkan tanggap darurat, tapi tetap untuk rumah-rumah yang rusak harus diasesmen dulu, nanti dilihat bagaimana kerusakannya," tutur Bey.
Ia pun meminta kepada pengembang agar tidak asal dalam membangun rumah, tapi harus kokoh.
BACA JUGA:Tiga Periode Jadi Anggota DPRD Jabar, Bambang: Ini Kepercayaan dari Rakyat yang Harus Dijaga
Apalagi, lanjut Bey, bencana yang melanda, Senin kemarin, hanya karena hujan yang tidak terlalu lama, namun dampaknya sangat besar.
"Kita sampaikan kepada pengembang kalau membangun itu yang kokoh, jangan sampai ada puting beliung berakibat fatal. Padahal ini hanya sebentar hujannya," katanya.
BACA JUGA:Pemdaprov Jabar Sambut Baik Program Nihongo Partners Gelombang 21 Tahun 2024
Selain Kabupaten Bogor, wilayah lain di Jabar juga rawan terhadap bencana alam, seperti banjir dan longsor yang bisa terjadi saat musim kemarau.
"Justru kemarin kita menggelar rapat kekeringan, tapi ini kan terjadi hujan. Itu artinya walaupun kita memasuki musim kemarau tetap hati-hati, apalagi Jawa Barat ini daerah rawan bencana. Jadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan," pesan Bey. (*)