
RADARCIREBON.COM - Debat panas dan saling cerca mewarnai akhir pertemuan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance.
Mulanya konferensi pers tersebut berlangsung normal-normal saja. Bahkan, Donald Trump pun Zelenskyy berulangkali melontarkan jawaban atas pertanyaan media.
Hingga kemudian Wakil Presiden AS, JD Vance meminta waktu untuk memberikan tanggapan.
Secara umum, dia menyebut mengenai apa yang membuat Amerika Serikat menjadi negara yang baik.
BACA JUGA:Duduk Perkara Debat Panas Donald Trump - Volodymyr Zelensky, Sebut Tak Tahu Terima Kasih
JD Vance menyebut bahwa AS menjadi negara yang aktif terlibat dalam melakukan diplomasi.
"Itulah yang akan dilakukan oleh Presiden Trump," sebut JD Vance yang tidak lama kemudian disela oleh Zelenskyy di Ruang Oval Gedung Putih.
Merespons itu, Zelenskyy meminta izin untuk bertanya mengenai diplomasi macam apa yang akan dilakukan dengan Rusia.
Sebab, Rusia sudah mencaplok terotori dari negara berdaulat seperti Ukraina.
BACA JUGA:Ole Romeny Cetak Gol Perdana, Tapi Oxford United Gagal Menang di Laga Kandang
"Dia (Vladimir Putin) mencaplok bagian besar dari Ukraina. Selama 2014 sampai 2022 dia melakukan pencaplokan wilayah," tegasnya.
Kemudian, Zelenskyy menyinggung mengenai perjanjian gencatan senjata, pertukaran tahanan yang telah disepakati antara Ukraina dan Rusia.
Tetapi faktanya, Rusia tidak melaksanakannya dan menghianati perjanjian tersebut.
"Diplomasi seperti apa yang kamu bicarakan JD?" tanya Zelenskyy kepada JD Vance.
BACA JUGA:Menhan Bagikan Ratusan Kendaraan untuk TNI dan Polri di Daerah, Sekda Jabar Sambut Baik