Ekspor Rotan Kabupaten Cirebon Dominan ke Amerika Serikat, Bagaimana Pengaruh Kebijakan Tarif Masuk Trump?

Ekspor rotan Kabupaten Cirebon ke Amerika Serikat dikhawatirkan terpengaruh tarif masuk Presiden Donald Trump.-Dokumen-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Ekspor Kabupaten Cirebon masih didominasi oleh kerajinan rotan dengan pasar utama Amerika Serikat.
Dikhawatirkan ekspor akan terganggu dengan adanya kebijakan tarif masuk yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Hingga saat ini, pemerintah memang masih mengupayakan lobi terhadap kebijakan tarif ekspor untuk Indonesia yang mencapai 40-an persen.
Kendati demikian, dari hasil monitoring sementara Dinas Perdagangan dan Perindustrian, para pengusaha sementara ini tidak mempersialkan.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Rodiya berharap pengenaan tarif masuk oleh Amerika Serikat, tidak berpengaruh pada ekspor dari Kabupaten Cirebon.
“Walaupun harga naik tidak masalah. Karena sudah menjadi pilihan buyer. Tetapi memang ada yang belum langsung deal."
"Dibatalkan atau wait and see atau masih dalam negoisasi atau di-hold terlebih dahulu," kata Rodiya, setelah melakukan monitoring.
Menurutnya, 50 persen pelaku usah industri rotan Amerika menjadi market utamanya. Sebab, order terbanyak furnitur rotan dari Negeri Paman Sam.
BACA JUGA:Kronologi Petani di Panongan Lor Tewas Tersambar Petir, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Rodiya menyadari tantangan terbesar yang dihadapi pengrajin rotan saat ini adalah daya saing, sertifikasi, kualitas, dan desain.
“Ketika kita punya itu semua, di pasar manapun siap bersaing. Tidak tergantung pasar Amerika," tegasnya.
Selama ini, lanjut Rodiya, pemerintah daerah terus mendorong pertumbuhan industri rotan. Misalnya, mengadakan pelatihan desain.
Sebab tren kedepan rotan tidak hanya berkutat pada furniture saja matrialnya. Harus di-mix. Termasuk meningkatnya akses market melalui pameran internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: