Dengan begitu, kebijakan yang bakal dituangkan dalam surat keputusan atau surat edaran Gubernur Jawa Barat, tidak akan dikeluarkan tanpa digodok supaya tidak merugikan salah satu pihak.
BACA JUGA:Terpeleset dan Masuk Saluran Air, Dua Balita Asal Kota Cirebon Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
"Apa pun keputusannya, pasti merupakan yang terbaik untuk anak-anak kita. Pemerintah Provinsi Jawa Barat banyak dihuni oleh tenaga ahli yang pastinya bakal memberikan masukan kepada beliau (Dedi Mulyadi)," ucap H Roni.
Mengenai tudingan pihak sekolah yang memaksa anak didik untuk mengikuti kegiatan study tour, dengan tegas dibantah oleh H Roni.
Menurut Roni, pihak sekolah tidak pernah melakukan paksaan kepada siswa maupun orang tua siswa, untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah yang disebut dengan wisata pendidikan.
"Sebenarnya study tour yang dilakukan oleh sekolah-sekolah itu, bukan paksaan. Kami (Disdik) sudah melarang. Kalau ada siswa yang tidak ikut tetap harus membayar, itu tidak boleh," tegas Roni.
Adapun tugas yang diberikan kepada siswa yang tidak ikut dalam kegiatan study tour, kembali Roni menolak anggapan tersebut.
Sepengetahuannya, siswa yang berangkat study tour maupun yang tidak ikut, sama-sama diberi tugas oleh pihak sekolah.
"Sebenarnya bukan mengada-ada, karena siswa yang berangkat juga diberi tugas untuk menggali potensi tempat yang menjadi tujuan study tour tersebut," jelas Roni.
Dijelaskan lebih lanjut, setiap menggelar perjalanan di luar sekolah, pihaknya selalu meminta persetujuan dari orang tua siswa.
Namun begitu, jika ada orang tua siswa yang merasa keberatan, pihak sekolah tidak bakal melakukan pemaksaan.
"Kami setiap melaksanakan study tour itu harus ada persetujuan orang tua. Bahwa tidak keberatan dan menyetuji kegiatan tersebut. Kalau ada keberatan, kami juga tidak ada paksaan," ujarnya.
"Tapi sampai dengan saat ini, edaran yang ada bukan larangan, melainkan himbauan oleh Pj Gubernur, kami masih menunggu regulasi itu," ucap Roni menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan larangan Dedi Mulyadi terkait larangan study tour, banyak pihak sekolah yang sudah mengambil sikap.
Hal tersebut berdampak kepada pihak penyelenggara perjalanan atau pelaku usaha di bidang pariwisata, meradang karena kehilangan sejumlah pemasukan.
Seperti yang dialami biro perjalanan asal Kabupaten Kuningan, Lion Trans Bus Pariwisata.