Namun, faktanya sampai detik ini surat tersebut belum ada respon. Sehingga, normalisasi yang saat ini sedang berlangsung terkesan seadanya.
“Kalau tidak ada alat yang sesuai, pengerukan akan sia-sia. Padahal ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal keselamatan warga,” tambahnya.
Azis berharap, agar warga yang hidup di bantaran DAS Singaraja tenang dan aman saat musim hujan tiba, normalisasi tidak hanya sekedar pengerukan. Tapi, tanggul sungai pun di sender.
“Saya minta ini tidak berhenti di pengerukan yang terkesan seremonial saja. Harus dilanjutkan dengan penyenderan agar hasilnya tidak hilang percuma saat musim hujan datang,” tegasnya.
BACA JUGA:Musim Hujan Belum Berakhir, Begini Cara Menghindari Penyakit Demam Berdarah Bagi Warga Kota Cirebon
BACA JUGA:4 Jenis Teh Tradisional Korea yang Punya Khasiat Jaga Ketahanan Tubuh Saat Musim Hujan
Sebelumnya, diinformasikan proses normalisasi Sungai Singaraja melintasi enam desa di tiga kecamatan Kabupaten Cirebon belum berjalan optimal.
Hingga saat ini, baru Desa Japura Lor dan sebagian wilayah Desa Lemahabang yang berhasil dinormalisasi.
Sementara itu, desa-desa lain masih belum tersentuh, akibat terbatasnya alat berat dan belum terealisasinya bantuan alat berat yang lebih kecil dari DPUTR Kabupaten Cirebon. (*)