Drawing Liga Europa, Kental Aroma Balas Dendam

Sabtu 24-02-2018,07:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

NYON - Lupakan hasil Liga Europa kemarin dini hari. Sebab, dari penyisihan hingga 32 besar, bisa dibilang hanyalah fase penghibur. Sebab, pertarungan sesungguhnya sudah menanti di fase 16 besar. Bagaimana tidak. Berdasarkan hasil drawing di Nyon, Swiss, tadi malam, setidaknya ada satu laga yang diberi predikat final kepagian. Ya, AC Milan akan menghadapi Arsenal. First leg akan digeber di San Siro 8 Maret dan sepekan berselang untuk leg kedua di Emirates Stadium. \'\'Jujur saja, di fase akhir drawing tadi (tadi malam, red), saya berpikir bahwa kami akan bersua RB Salzburg,\'\' ucap manajer Rossoneri Christian Abbiati kepada Sky Sport sesaat setelah undian selesai. \"Ini akan jadi pertandingan indah dan bersejarah. Mereka (Arsenal, red) yang sekarang bukan Arsenal seperti waktu itu. Sangat positif bagi kami bisa menghadapi mereka saat ini,\'\' lanjut eks kiper Milan itu. Pernyataan pria 40 tahun itu merujuk kepada pertemuan terakhir kedua klub pada musim 2011-2012 di per delapan final Liga Champions. Kala itu, Milan melenggang ke perempat final karena unggul agregat 4-3 berkat kemenangan telak 4-0 di San Siro (5/2/2012) sebelum Robin van Persie dkk menang 3-0 di Emirates (6/3/2012). Bukan hanya musim itu kedua klub dengan sponsor Fly Emirates itu berjumpa. Empat musim sebelumnya, giliran The Gunners yang berjaya dengan unggul agregat 2-0 atas Milan. Kala itu, skor tanpa gol terjadi di Emirates (20/2/2008). Giliran away ke San Siro, mereka menang 2-0 (4/3/2008). Total, kedua klub bersua enam kali di semua ajang dan catatannya seimbang, Milan menang 2 kali, seri 2 kali, dan keok 2 kali. Dan, Milan tidak pernah menang saat away ke home base The Gunners. Lebih jauh, bentrokan kali ini juga bisa jadi sarana penguji paling kompeten, terutama bagi Milan. Sebab, sejak dipoles Gennaro Gattuso per 27 November menggantikan Vincenzo Montella, performa Leonardo Bonucci dkk kian stabil. Terbaru, Milan tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir mereka di semua ajang dan clean sheet di 4 laga terakhir. Dengan adanya agenda kontra Arsenal, maka lengkap sudah jadwal neraka Milan. Beruntun, mereka akan menghadapi laga krusial. Yakni, AS Roma di Serie A (26/2), Lazio di leg kedua Coppa Italia (1/3), Derby della Madonnina (5/3), dan Arsenal (9/3). Namun, Arsenal juga menghadapi jadwal gila dengan adanya laga kontra Milan, meski tidak seberat Rossoneri. Yakni dua kali bersua Manchester City pada final Piala Liga (25/2) dan Premier League (2/3). Sebelum menuju San Siro (9/3), Arsenal bisa bernapas sejenak saat melawan Brighton (4/3). \"Tidak ada lagi pemain yang berlari ke semua arah yang tidak jelas arahnya. Kami menjadi lebih disipilin untuk menutup aliran bola lawan dengan lebih rapi,\'\' kata Gattuso. \'\'Singkatnya, kami membaik. Tapi, kami belum sampai pada tujuan sebenarnya,\" kata pelatih yang akrab disapa Rino itu. Pertemuan kembali dengan Milan juga menguak nostalgia Pierre-Emerick Aubameyang. Ya, striker Timnas Gabon itu pernah mengenyam bangku tim Primavera Milan pada 2007-2008 dan promosi ke tim utama hingga 2011 tanpa pernah mencicipi satu pun pertandingan di bersama tim senior. Nah, bara dendam striker 28 tahun itu bisa dilampiaskannya pada dua leg kontra eks klub. Auba juga menolak kembali ke Milan yang sudah menginginkannya saat memulai revolusi di tangan presiden anyar Li Yonghong musim ini. \'\'Milan sudah tertidur dalam waktu cukup lama,\'\' ucapnya saat memutuskan menerima pinangan Arsenal bulan lalu kepada La Gazzetta dello Sport. (io)

Tags :
Kategori :

Terkait