UBHI Gelar Grand Final Duta Baca 2025, Wakili Kota Cirebon di Jabar
Kampus Pengembangan UBHI Ciremai menggelar Grand Final Pemilihan Duta Baca UBHI Ciremai 2025 di Ruang Siliwangi kampus setempat, Jalan Pangeran Drajad No 40 A, Rabu (18/6/2025).-ADE GUSTIANA-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kampus Pengembangan Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) Ciremai menggelar Grand Final Pemilihan Duta Baca UBHI Ciremai 2025 di Ruang Siliwangi kampus setempat, Jalan Pangeran Drajad No 40 A, Rabu (18/6/2025).
Mengangkat tema: Menguatkan Literasi dengan Membangun Prestasi dan Inspirasi melalui Inovasi dan Digitalisasi.
Yang dinyatakan juara 1 dengan program kerja terbaik, akan mewakili Kota Cirebon pada ajang yang sama di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Sebab, sampai saat ini Kota Cirebon belum mampu melaksanakan kompetisi Duta Baca secara umum. Setiap tahun, banyak perwakilan Kampus UBHI Ciremai yang menjadi wakil Kota Cirebon di kancah provinsi.
BACA JUGA:Festival Kaizen Nasional Dorong Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit di Jabar
Kesempatan grand final itu, dihadiri oleh Wakil Walikota Cirebon Siti Farida Rosmawati, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Cirebon Gunawan dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Berikut nama pemenang dan peringkat Duta Baca UBHI Ciremai:
Juara 1: Dian Nurhikmawati (Prodi Kesmas)
Juara 2: Alisya Nurdiani (Prodi Kebidanan)
Juara 3: Diana Kariri (Prodi Keperawatan)
Juara Harapan 1: Marinah (Prodi Keperawatan)
Juara Harapan 2: Nadia Nur Fauziah (Prodi Keperawatan)
BACA JUGA:BBWS Cimancis Bakal Layangkan Surat ke Pemkab Agar Normalisasi Total Sungai Singaraja
Juara Inspiratif: Nur Aulia (Prodi Kesmas)
Juara Favorit: Rumaisha Sabilla (Prodi Kebidanan)
Kepala Dispusip Gunawan mengatakan bahwa pemilihan Duta Baca di UBHI Ciremai sangat membantu Pemkot Cirebon. Karena perwakilannya akan dipilih untuk ajang serupa di Provinsi Jawa Barat.
"Menjadi Duta Baca adalah sebuah amanah untuk mendorong dan memajukan budaya literasi," jelas Gunawan saat sambutan.
Ia bilang bahwa minat baca masyarakat semakin berkurang. Jumlah peminjam buku dan kunjungan perpustakaan juga menurun. Ia berharap lewat pemilihan Duta Baca dapat kian menggairahkan minat literasi, khususnya di Kota Cirebon.
BACA JUGA:Pekerja Masih Menanti Pencairan BSU 2025, Simak Pernyataan Staf Ahli Kemenaker
Koordinator Perpustakaan Kampus UBHI Ciremai, Nurhamidah SIPust menjelaskan, pemilihan Duta Baca di UBHI Ciremai dilaksanakan setiap tahun.
Lewat itu, diharapkan ada sosok inspirasi bagi masyarakat untuk menggaungkan literasi di lingkungan kampus atau masyarakat secara umum.
Ia menambahkan, setiap program studi (prodi) mengirimkan dua pasang perwakilan pada kompetisi Duta Baca ini.
Kampus UBHI Ciremai memiliki 3 prodi: Prodi Keperawatan, Prodi Kesehatan Masyarakat dan Prodi Kebidanan.
"Dan mereka harus mengirimkan perwakilannya di setiap kelas dengan tahapan-tahapan seleksi," ucap Nurhamidah.
BACA JUGA:Pembentukan Kopdes Merah Putih di Kabupaten Cirebon Sudah 100 Persen, KadiskopUMKM: Fokus Pemberkasan
Persyaratan untuk seleksi di antaranya dengan membuat video kreatif, melakukan pengabdian masyarakat, kemudian membuat resensi buku dan esai.
Sementara yang boleh mengikuti Duta Baca hanya mahasiswa tingkat 1 dan tingkat 2.
Dari 25 pendaftar, terjaring menjadi 13. Kemudian diseleksi lagi menjadi 5 pasang pada momen grand final itu.
Pada grand final memperebutkan juara 1, 2 dan juara 3. Kemudian ada juara harapan 1 dan juara harapan 2.
"Juga ada pemenang video paling kreatif dan peserta terfavorit dengan jumlah suka atau like terbanyak di Instagram," ucap Nurhamidah.
BACA JUGA:Yeyet Nurhayati Siap Dicalonkan Kembali Menjadi Ketua PGRI Kabupaten Cirebon 2025-2030
Ia berharap, melalui Duta Baca yang dihelat setiap tahun, dapat menggaungkan lagi semangat literasi di Kampus UBHI Ciremai.
"Serta mereka dapat menjadi sosok influencer untuk mahasiswa di UBHI Ciremai dan umumnya di masyarakat, dengan program kerja yang mereka buat di kegiatan Duta Baca ini," tuturnya.
Nurhamidah menambahkan, peserta telah melewati tahapan sebelum sampai pada 5 besar atau grand final. Seperti wawancara, tes tertulis hingga presentasi program kerja.
"Kemudian ada penilaian video yang dibuat oleh mereka. Juga dilakukan penilaian program; bagus atau tidak," jelas Nurhamidah.
Sementara untuk para juri, yaitu dari komunitas pegiat literasi dan Dispusip Kota Cirebon. Juri ketiga dari internal kampus yang berlokasi di Jalan Pangeran Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, itu.
BACA JUGA:Masuk Bursa Calon Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Begini Respon Kadisdik Ronianto
Nurhamidah menambahkan, juri dari eksternal kampus dipilih karena untuk memberikan penilaian yang seobjektif mungkin.
"Jadi memang harus juri dari luar untuk melihat kualitas kita," pungkas Nurhamidah. (ade)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


