Undangan Pusat dan Provinsi Habiskan Anggaran, Sekda Kota Cirebon Pasrah: Tidak Bisa Berbuat

Di sisi lain, dia juga mengatakan, bahwa saat ini ada banyak agenda yang tidak lagi mengharuskan keluar kota. Cukup lewat zoom meeting.

“Sekarang sudah banyak agenda-agenda dinas tidak keluar kota, tapi cukup zoom meeting,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Suwarso Budi Winarno mengungkapkan, anggaran perjalan dinas di SKPD yang ia pimpin sangat kecil. 

Apalagi DP3APPKB melakukan efisiensi hingga nyaris Rp2 milliar atau tepatnya Rp1,9 miliar. 

“Termasuk anggaran perjalanan dinas kita pangkas begitu mendapatkan arahan adanya efisiensi,” jelasnya.

Kalaupun ada perjalanan dinas, kata Budi, itupun lebih banyak dari BKKBN. Ia mengatakan anggaran perjadin dari BKKBN hanya Rp150 ribu. Justru anggaran perjadin lebih besar sopir. 

“Jadi anggaran perjalan dinas saya justru dibiayai dari BKKBN nilainya Rp150 ribu, berbeda dengan sopir saya mendapatkan perjadin Rp400 ribu karena sumbernya dari APBD Kota Cirebon. Kalau saya sumber anggarannya dari BKKBN dan nilainya hanya Rp150 ribu,” terangnya

Budi mengaku tidak terlalu pusing dengan efisiensi anggaran, termasuk pemangkasan biaya perjalanan dinas. 

Kalau itu sudah menjadi ketentuan pimpinan, dirinya menegaskan mengikuti arahan pimpinan. 

“Itu anggaran negara, buat apa kita pertahankan kalau memang harus ada efisiensi. Lagian selama ini rapat-rapat lebih banyak di kantor,” pungkasnya. (abd)

Sumber: