MIRIS! Siswa SD di Majalengka Belajar Sambil Lesehan, Bawa Meja Belajar Sendiri dari Rumah
Siswa kelas 3 SDN 3 Trajaya belajar sambil lesehan dan bawa meja belajar sendiri.-Istimewa -Radarcirebon.com
Setelah itu, banyak yang mengikuti. Akhirnya, banyak orang tua terpaksa membeli atau membawa meja lipat agar proses belajar tetap bisa berlangsung.
“Sebagian memang inisiatif sendiri, dan sebagian lagi belum tahu bahwa anak-anak harus membawa meja. Tapi demi anak-anak, akhirnya semua orang tua siswa kelas 3 membawa meja belajar masing-masing,” ujarnya.
BACA JUGA:Pungli Berkedok Retribusi di Cirebon, Stadion Watubelah Jadi Sorotan, Ada yang Ilegal
BACA JUGA:Dana BOS di Cirebon Rawan Penyimpangan, LSM Geram Desak Lakukan Audit
Iman sempat merekam kondisi di sekolah. Videonya berisi rekaman kegiatan belajar mengajar di kelas 3 sekolah tersebut.
Pihak sekolah kemudian melaksanakan rapat dengan orangtua murid. Hasil musyawarah memutuskan bahwa untuk sementara, para siswa kembali menggunakan meja dan kursi lama yang ada di sekolah meski kondisinya tidak layak.
“Iya, karena kondisi mebeler rusak, jadi orang tua murid berinisiatif membawa meja lipat. Pihak sekolah sebenarnya sudah mengajukan permohonan bantuan pengadaan meja dan kursi ke pemerintah, namun belum juga terealisasi,” tutur Rali, salah satu guru di SDN 3 Trajaya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, HRM Umar Ma’ruf pun buka suara. Dia membenarkan kondisi yang terjadi di SDN 3 Trajaya.
Menurutnya, banyak sekolah dasar di Majalengka yang mengalami kekurangan maupun kerusakan mebeler.
“Salah satu permasalahan yang banyak kami temui adalah kekurangan mebeler atau kondisi mebeler yang sudah rusak. Jadi, bukan hanya SDN 3 Trajaya saja, melainkan banyak SD negeri lainnya di Majalengka,” ungkapnya.
Umar Ma’ruf menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan pengadaan mebeler ke pemerintah provinsi Jawa Barat hingga pemerintah pusat.
Ia berharap usulan tersebut bisa segera terealisasi mengingat kebutuhan mendesak di banyak sekolah dasar.
“Kondisi ini harus segera ditangani. Banyak SD yang kekurangan mebeler, dan ini mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


