Sekuat Tenaga Majalengka Pertahankan Lahan Pertanian, Ekspansi Industri dari Bandung Kian Masif
Prabowo Subianto saat panen raya di Kabupaten Majalengka. Sebanyak 30.996,42 hektare dipastikan tetap dipertahankan sebagai bagian dari strategi menjaga ketersediaan pangan bagi lebih dari 1,3 juta penduduk Majalengka.--Radar Majalengka
BACA JUGA:Harga Gabah Melonjak, Pengusaha Penggilingan Padi Kabupaten Cirebon Pilih Tutup Operasi
Keberadaan LP2B ini telah memiliki dasar hukum yang kuat melalui Surat Keputusan Bupati Majalengka No. 520/KEP.129-DKP3/2021, yang mengatur perlindungan lahan pertanian pangan secara jangka panjang.
Namun demikian, Gatot tidak menutup mata terhadap tantangan yang kini dihadapi sektor pertanian.
Alih fungsi lahan dalam lima tahun terakhir disebut mengalami peningkatan, seiring meningkatnya permintaan lahan untuk investasi industri dan pengembangan kawasan permukiman.
"Ini tantangan serius. Namun kami percaya, dengan penguatan regulasi dan komitmen politik yang konsisten, perlindungan terhadap lahan produktif dapat diwujudkan secara nyata," jelasnya.
Dengan regulasi yang dilakukan, pihaknya menilai bahwa lahan pertanian di Majalengka bakal tetap terjaga.
"LP2B adalah cadangan strategis yang tidak boleh diganggu gugat," tegasnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Majalengka tengah berubah menuju kota masa depan. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya investor masuk untuk melakukan investasi.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Majalengka, Ucu Sumarna, nilai investasi yang masuk ke Kota Angin mengalami peningkatan.
Menurut Ucu, total realisasi investasi di Kabupaten Majalengka mencapai Rp3,59 triliun pada 2024. Angka itu, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar Rp3,15 triliun.
Bahkan menurut Ucu, peningkatan nilai investasi di Majalengka itu, mengalahkan kabupaten tetangga sebagai penerima tertinggi di Wilayah III Cirebon.
"Pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, serta menempatkan Majalengka sebagai kabupaten dengan penerimaan investasi tertinggi di lawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan," kata Ucu Sumarna.
Dari beberapa negara luar negeri yang sudah menggelontorkan uang di Majalengka, Korea Selatan menjadi negara paling besar nilai investasinya.
Negara Korea Selatan jadi investor terbesar dengan nilai lebih dari Rp800 miliar untuk sektor industri pengolahan, seperti pabrik sepatu, tas, dan pakaian.
Sektor lain yang banyak diincar pemilik modal untuk berinvestasi di Majalengka, diantaranya industri, properti, hingga perdagangan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


