Bupati - PKK Instruksikan Bisa Raih Juara Lomba Desa Hadiah Rp 9 M

“Banyak aspek penilaian dalam lomba ini yang sejalan dengan program PKK—mulai dari ketahanan keluarga, posyandu, lingkungan, ekonomi rumah tangga, hingga digitalisasi administrasi. Ini adalah ladang kontribusi nyata bagi PKK,” ungkap Iim.

Di banyak desa, gerakan PKK kini menjadi motor utama pembenahan. Kegiatan seperti penataan kantor desa, pembangunan taman, pembersihan saluran air, serta pelatihan ekonomi rumah tangga terus digalakkan. Bahkan, beberapa desa telah menyusun rencana kerja khusus untuk menyambut tim penilai lomba.

“Kami ingin PKK menjadi ujung tombak perubahan dari rumah hingga ke ruang publik. Ketika keluarga kuat, desa pun akan ikut kuat,” tambahnya.

Untuk memperkuat kesiapan desa, Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menyiapkan pendampingan teknis dan pembinaan intensif. Fokusnya meliputi penguatan kelembagaan desa, penyusunan dokumen administrasi, serta inovasi pelayanan berbasis teknologi dan partisipasi warga.

Bupati Eman berharap pendampingan ini tidak hanya membantu desa meraih kemenangan dalam lomba, tetapi juga mendorong perubahan berkelanjutan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Jangan berhenti di lomba. Jadikan ini pijakan untuk membangun budaya kerja yang melayani rakyat dan melibatkan warga,” tegasnya.

Gubernur Dedi Mulyadi sebelumnya menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang apresiasi simbolik. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan hadiah pembangunan desa/kelurahan dengan total nilai mencapai puluhan miliar rupiah.

Berikut rincian hadiah yang diperebutkan: Juara 1 Tingkat Kecamatan: Piala dan uang tunai Rp200 juta, Juara Tingkat Kabupaten/Kota: Uang tunai Rp1 miliar.

Juara Tingkat Provinsi: Juara 1: Rp9 miliar, Juara 2: Rp7 miliar dan Juara 3: Rp5 miliar.

Anugerah tertinggi dalam lomba ini adalah Gapura Sri Baduga, sebuah penghargaan simbolik bagi desa atau kelurahan terbaik yang merepresentasikan nilai-nilai pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.

Dengan sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, PKK, dan warga, Majalengka memiliki peluang besar untuk menjadi juara. Namun, lebih dari sekadar piala, harapan utama adalah terciptanya sistem kerja dan budaya desa yang jauh lebih baik—desa yang bersih, terbuka, melayani, dan membanggakan.

“Kita ingin meninggalkan warisan. Warisan kebiasaan baik yang dimulai dari kompetisi ini. Mari kita bangun desa bukan untuk lomba, tapi untuk masa depan rakyat,” tutup Bupati Eman. (bae)

Sumber: