Study Tour Sudah Ngawur dari Dulu, Anggota DPR RI Sampai Kebingungan
Anggota DPR RI, Dede Yusuf keberatan dengan kegiatan study tour yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan.-Tangkapan layar-Youtube @Metro TV
Begitu juga dengan kegiatan study tour, menurut Anggota DPR RI yang kini sebagai Wakil Ketua Komisi II ini, masih menjadi perdebatan.
Karena menurutnya, output yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, masih belum jelas dengan pendidikan siswa yang mereka ditempuh.
"Kalau karya wisata, kita harus berbicara jelas target karya wisata itu adalah kepada daerah tujuan yang memang di situ bisa melakukan project base social ataupun juga melakukan pedalaman materi dan sebagainya," paparnya.
Ditambahkan Dede, study tour yang sekarang ini dilakukan pihak sekolah dengan menggunakan biro perjalanan, lebih ke arah piknik atau liburan.
BACA JUGA:Larangan Study Tour Sudah Dilakukan KDM Sejak menjadi Bupati Purwakarta
"Kalau yang terjadi saat ini yang kebanyakan beredar itu, lebih seperti jalan-jalan, malah seperti kayak liburan," ujarnya.
Fakta yang terjadi saat ini, sambungnya, kegiatan study tour menjadi hal yang wajib diikuti oleh siswa.
Padahal menurutnya, hal tersebut menjadi permasalah bagi orang tua siswa dengan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan.
"Pembiayaan dibebankan kepada orang tua yang mungkin kadang-kadang memberatkan, masalahnya adalah dalam kondisi yang wajib tadi. Padahal, enggak ada hubungannya sama sekali dengan dunia pendidikan," sebut mantan artis laga ini.
Ditegaskan Dede, acara perpisahan atau wisuda siswa di luar ruangan atau ke luar daerah yang dikemas dalam study tour, tidak ada dalam peraturan.
"Saya tidak pernah melihat ada Permendikbud khusus tentang namanya wisuda sambil study, menurut saya tidak pernah ada," ucapnya.
BACA JUGA:Kronologi Kecelakaan yang Menyebabkan Mahasiswi UGJ Cirebon Meninggal Dunia di TKP
Namun demikian, dirinya sering mendengar kegiatan siswa di luar sekolah dengan tujuan tempat-tempat yang berkaitan dengan pendidikan seperti halnya museum.
Hal seperti itu yang seharusnya dilakukan sekolah untuk memberikan wawasan kepada anak didiknya, agar pengetahuan mereka bertambah.
"Bukan ke zona wisata," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


