Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Aksi Nasional Konservasi Penyu dan Cetacea Periode 2025–2029 di Bali
Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Aksi Nasional Konservasi Penyu dan Cetacea Periode 2025–2029 Digelar di Bali-istimewa-radarcirebon.com
BACA JUGA:Al Bahjah Gelar Munajat Kubro Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
Sementara itu, Koordinator Nasional untuk Spesies Laut Dilindungi dan Terancam Punah, Yayasan WWF Indonesia, Ranny R. Yuneni menyampaikan pentingnya memastikan kebijakan konservasi berbasis data dan sains terkini. “Rencana aksi perlu dilakukan dengan pendekatan yang holistik—menggabungkan perlindungan habitat, penguatan kelembagaan lokal, penegakan hukum serta pemanfaatan teknologi dalam komitmen dalam pengurangan ancaman
populasi penyu dan cetacea.”
Beberapa hasil dari forum konsultasi publik RAN Konservasi Penyu ialah terwujudnya Centre of Excellence (CoE) konservasi penyu di 3 lokasi, dan terwujudnya keberlanjutan upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan penyu secara terpadu.
Sedangkan beberapa hasil dari forum RAN Konservasi Cetacea adanya tersedianya SDM yang terlatih dalam penanganan mamalia laut terdampar, adanya mitigasi dampak negatif aktivitas penangkapan ikan dan transportasi laut, tersedianya pedoman untuk mitigasi dampak negatif aktivitas di pesisir dan lepas pantai terhadap kelestarian cetacea.
Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk menyelesaikan finalisasi dokumen RAN Konservasi Penyu & Cetacea 2025–2029 dan menyusun strategi implementasi di wilayah prioritas. Dokumen akhir ini diharapkan menjadi rujukan utama bagi semua pemangku kepentingan dalam menyatukan langkah menjaga spesies laut dilindungi di Indonesia.
BACA JUGA:Al Bahjah Gelar Munajat Kubro Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
Harapannya, dengan adanya dokumen RAN Penyu dan Cetacea ini, berbagai mitra yang turut mendukung perlindungan spesies penyu dan mamalia laut di Indonesia dapat melaksanakan programnya masing-masing dengan mengacu kepada RAN ini sebagai acuan bersama yang memperkuat sinergi, memastikan efektivitas intervensi konservasi, serta mendorong tercapainya tujuan perlindungan keanekaragaman hayati laut secara berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


