Memperkuat Kebersamaan dalam Keberagaman

Memperkuat Kebersamaan dalam Keberagaman

WAHAI manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. (QS. Al-Hujurat: 13)

Indah bukan. Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan menjadi indah dengan perbedaan dan menjadi nyaman dengan kebersamaan. Alquran mengajarkan kebersamaan di dalam perbedaan. Ayat ini tidak memakai panggilan hanya kepada orang-orang yang beriman tapi kepada seluruh umat manusia tanpa kecuali.

Ada kesamaan derajat yang ingin ditegaskan oleh ayat ini yaitu kesamaan derajat kemanusiaan manusia. Allah pun menghendaki agar kita menerima eksistensi dan perbedaan suku  bangsa sebagai anugerah rahmat dariNya.

Melalui ayat ini Allah menyampaikan pesan cintaNya kepada kita janganlah kita sebagai manusia merasa lebih hebat, bangga, karena latar belakang suku bangsa. Perbedaan warna kulit bukanlah indikasi perbedaan derajat manusia. Hanya takwa yang membedakan. Karena itu, berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi yang termulia di sisi Allah.

Allah menghendaki agar kita saling mengenal dan memberikan manfaat satu sama lain. Saling menarik pelajaran dan pengalaman untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT yang dampaknya tercermin pada kedamaian dan kesejahteraan hidup duniawi dan kebahagiaan ukhrawi.

Hanya dengan saling mengenal kita bisa meraih itu semua. Sangat Indah , kita diciptakan beragam agar kita harmonis dan saling bersinergi. Semakin dekat pengenalan kepada lainnya, semakin terbuka peluang kerja sama dan saling memberi manfaat.

Allah pun menghendaki agar kita selalu mendahulukan  sikap positif memandang sesama dengan pandangan sederajat, tidak merendahkan dan membeda-bedakan. Tidak melihat manusia dari aspek  gender, asal usul suku, warna kulit, latar belakang eknomi dan sosial. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kebersamaaan dengan dilandasi rasa tanggung jawab dalam menjalani hidup dan kehidupan di tengah keragaman.

Prestasi bukan prestise pesan ini juga yang ingin disampaikan ayat ini, jangan sampai karena alasan fanatisme keturunan, suku atau kelompok kita mengabaikan prestasi yang dicapai murni karena kemampuannya.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. Al-Rum [30] 22)

Perbedaan itu indah karenanya mari kita bersama  menjadikan perbedaan sebagai potensi kebaikan dan meletakan keragaman sebagai peluang bukan sebagai ancaman. Keragaman akan melahirkan energi yang memberikan kesempatan untuk mengukir prestasi, menegakkan keadilan dan hukum, kesamaan derajat, kebebasan memeluk satu keyakinan dan rasa aman dengan identitas diri dan kebersamaan. Kebersamaan akan menciptakan peluang atau kesempatan untuk  mengekspresikan diri, hidup sejajar saling berdampingan, dan bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya.

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah: 2).

Allah menciptakan Keberagaman dengan tujuan untuk memberi jalan bagi manusia agar saling berpacu dan berkompetisi untuk meraih kebaikan-kebaikan bagi dirinya sendiri dan bagi manusia yang lain. Jika perbedaan adalah kehendak Allah SWT, maka tentu keinginan untuk menyeragamkan pemahaman menjadi satu adalah mustahil dan melawan kehendak-Nya.

“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kamu semua akan kembali. Lalu dibertahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”. (QS. Al-Maidah : 48)

Komitmen kebangsaan harus selalu kita kita rawat dan kita tumbuh suburkan dalam diri kita masing masing. Kita harus selalu waspada pada kelompok-kelompok yang menjadikan perbedaan keyakinan aqidah, perbedaan nilai-nilai pemahaman agama menjadi komoditi untuk memecah belah bangsa kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: