Tiga Tahun Gagal Panen, Masih Hujan dan Tambak Garam Diterjang Banjir Rob

Tiga Tahun Gagal Panen, Masih Hujan dan Tambak Garam Diterjang Banjir Rob

Wilayah pesisir Jawa Barat waspada banjir rob pada tanggal1 sampai dengan 4 Januari 2023 menurut prakiraan BMKG karena ada fenomena full moon atau bulan purnama.-Dokumen-radarcirebon.com

Radarcirebon.id, PANGENAN- Banjir rob menerjang tambak garam petani di Pangenan dan Losari, kemarin. Akibatnya, para petani garam hingga saat ini masih belum menggarap lahan garam.

Bahkan, karena cuaca kemarau basah ditambah dengan banjir rob, sudah tiga tahun terakhir ini para petani mengalami gagal panen.

”Tahun ini terbilang cukup parah, karena hingga Juli petani belum menggarap garam,” ujar Petani Garam asal Kecamatan Pangenan, Toto kepada wartawan koran ini, kemarin .

Diakui Toto, dirinya pernah mencoba melakukan penggarapan garam tetapi baru satu minggu menggarap sudah turun hujan lagi. “Tidak hanya juga, tambah garam juga sering diterjang rob sehingga gagal menggarap,” tuturnya.

BACA JUGA:Berikan Pembekalan sebelum KBM

Petani garam lainnya, Marzuki mengatakan, sudah tiga tahun ini petani garam mengalami gagal panen. “Cuaca sudah tidak bersahabat,  pertama seringnya rob dan juga musim kemarau dalam tiga tahun ini relatif sangat cukup pendek,” kata Marzuki.

Menurutnya, tahun 2022 ini merupakan tahun yang paling parah diantara tiga tahun yang lalu, karena di bulan Juni, dua tahun lalu para petani sudah mulai menggarap garam. “Tetapi tahun sekarang sudah bulan Juli itu sama sekali belum ada yang menggarap garam,” keluhnya.

Sehingga, lanjut Marzuki, ketika harga garam yang sangat tinggi ini tidak bisa dinikmati oleh para petani garam. “Sekarang harga garam sudah 1.300 rupiah per kilonya. Tetapi percuma juga harga mahal karena petani sudah tidak menggarap ataupun mempunyai stok garam,” ungkapnya.

BACA JUGA:DBMPR Jabar Dorong Realisasi Jalan Tambang di Parungpanjang

Hal senada dikatakan Yusuf, salah seorang petani asal Losari. Yusuf hanya bisa pasrah terkait kondisi alam yang tidak bersahabat dengan petani garam dalam menggarap garam. “Ya mau bagaimana lagi. Inikan cuaca kita tidak bisa lagi mengusahakan untuk menggarap garam,” tuturnya.

Yusuf berharap adanya perbaikan infrastruktur tambak garam. “Paling banjir rob yang bisa dicegah dengan perbaikan berbagai infrastruktur, tetapi kalau hujan sulit untuk dihindari,” ungkapnya. (den)

BACA JUGA:BRI Cirebon Kartini Serahkan 2 Unit Mobil Undian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: