Bocah Tasik Depresi dan Meninggal, Dipaksa Cabuli Kucing, Video Disebar Teman

Bocah Tasik Depresi dan Meninggal, Dipaksa Cabuli Kucing, Video Disebar Teman

Bocah Tasik depresi dan meninggal dunia usai dipaksa teman-temannya mencabuli kucing, serta videonya disebar di media sosial. -Ist/radar tasik-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, TASIKMALAYA - Bocah Tasik asal Kecamatan Singaparna, depresi dan meninggal dunia usai dipaksa mencabuli kucing yang adegannya direkam teman-teman sepermainan.

Tidak berhenti di situ, video saat bocah 11 tahun asal tasik tersebut dipaksa mencabuli kucing disebar hingga menyebabkan depresi dan meninggal dunia. 

Video tersebut beredar sekitar satu minggu sebelum bocah 11 tahun asal Tasik tersebut mengalami depresi dan meninggal dunnia. 

Pasalnya, sejak video tersebut beredar, F tidak mau makan dan banyak melamun. Korban kemudian jatuh sakit hingga sempat dirawat sebelum meninggal dunia pada Minggu, 17, Juli 2022. 

BACA JUGA:Jangan Dibuang, Inilah Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan

Kejadian bocah di Tasik yang depresi dan meninggal dunia akibat perundungan dari teman-temannya mendapatkan sorotan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Derah (KPAID) Tasikmalaya. 

Dari hasil penelusuran diketahui, bocah 11 tahun asal Tasik yang depresi dan meninggal dunia duduk di kelas 6 SD di Kecamatan Singaparna. 

Selain kejadian tersebut, sebelumnya korban juga kerap menjadi korban perundungan yang dilakukan teman-temannya. 

Diketahui korban adalah anak dari A (41) dan T (39). Setelah kejadian tersebut, korban menjadi sering melamun dan murung.

BACA JUGA:BMKG Merilis Peringatan Soal Potensi Gelombang Laut Tinggi di Sejumlah Wilayah Hari Ini, Berikut Datanya

Kepada orang tuanya, sang anak mengaku sakit tenggorokan dan tidak makan juga minum. Kondisi tersebut terjadi berkepanjangan.

Lantaran tidak makan dan minum, korban mengalami kejang dan dibawa ke rumah sakit sebelum meninggal dunia pada hari Minggu, 17, Juli 2022.

Sang ibu menceritakan bahwa dirinya juga sempat mendapatkan video anaknya dipaksa untuk melakukan tindakan tidak senonoh tersebut.

Hatinya hancur menyaksikan perundungan tersebut. Apalagi anaknya juga kerap diancam juga mendapatkan pemukulan dari teman-temannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: