Perdana Menteri Hungaria: Uni Eropa Harus Ubah Strategi Guna Merespon Invasi Rusia ke Ukraina

Perdana Menteri Hungaria: Uni Eropa Harus Ubah Strategi Guna Merespon Invasi Rusia ke Ukraina

Uni Eropa harus mengubah strategi agar bisa menghentikan perang Rusia dan Ukraina-Mediamodifier -Pixabay

Radarcirebon.com, BUCHAREST - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyarankan Uni Eropa perlu strategi baru untuk merespons invasi militer Rusia di Ukraina.

Pasalnya, sanksi ekonomi masif yang diterapkan sekarang justru lebih merugikan Eropa sendiri ketimbang Rusia.

"Strategi baru diperlukan yang harus memfokuskan pembicaraan damai dan menyusun proposal perdamaian yang baik...daripada memenangkan perang," kata Orban dalam pidatonya di Rumania.

Orban yang terpilih kembali untuk masa jabatan keempat berturut-turut pada bulan April menegaskan bahwa Hungaria akan menghindari perang di negara tetangga Ukraina.

BACA JUGA:Dua Meninggal, Akibat Antrian Minyak di Sri Langka karena Terlalu Lama Mengantri

Dia menghadapi tantangan terberatnya sejak mengambil alih kekuasaan pada 2010, dengan inflasi dua digit, forint yang lemah, dan dana UE masih tertahan di tengah perselisihan dengan Brussels mengenai standar demokrasi.

Orban telah mengatakan sebelumnya bahwa Hungaria tidak mau mendukung embargo Uni Eropa atau pembatasan impor gas Rusia karena itu akan merusak ekonominya, yang sekitar 85 persen bergantung pada impor gas Rusia.

Dia mengatakan dalam pidatonya, bahwa strategi Barat di Ukraina telah dibangun di atas empat pilar - bahwa Ukraina dapat memenangkan perang melawan Rusia dengan senjata NATO.

BACA JUGA:Presiden Zelensky Ancam Moskow: Tidak Ada Gencatan Senjata tanpa Merebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia

Bahwa sanksi akan melemahkan Rusia dan mengacaukan kepemimpinannya, bahwa sanksi akan lebih merugikan Rusia daripada Eropa, dan bahwa dunia akan berbaris mendukung Eropa.

Orban mengatakan strategi itu jelas telah gagal. Satu per satu perdana menteri negara-negara Eropa justru tumbang.

Sementara itu, harga energi terus melambung dan aksk pasukan Rusia tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat.

"Kita duduk di dalam mobil yang keempat bannya bocor: sangat jelas bahwa perang tidak dapat dimenangkan dengan cara ini," kata Orban kepada para pendukungnya.

BACA JUGA:Densus 88 Tangkap 13 Orang Diduga Teroris dari Kelompok JI dan JAD

Dia mengatakan Ukraina tidak akan pernah memenangkan perang dengan cara ini karena tentara Rusia memiliki dominasi asimetris.

Karena itu, Orban mengatakan, peluang terjadinya pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina hampir tidak ada.

"Karena Rusia menginginkan jaminan keamanan, perang ini hanya dapat diakhiri dengan pembicaraan damai antara Rusia dan Amerika," katanya.

Orban mengatakan ancaman resesi ekonomi yang kini membayangi seluruh Eropa juga menimbulkan risiko bagi Hungaria.

BACA JUGA:Hari Anak Nasional, Anak Pesisir Cirebon Pilih Baca Buku Diatas Perahu

Analis memproyeksikan pertumbuhan PDB akan melambat menjadi sekitar 2,5 persen tahun depan.

"Kita harus mencapai kesepakatan baru dengan Uni Eropa, pembicaraan keuangan ini sedang berlangsung dan kita akan mencapai kesepakatan," katanya. (jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com