Depresi Lebih Bahaya Daripada Obesitas dan Diabetes, Kaum Hawa Sangat Rentan Terserang

Depresi Lebih Bahaya Daripada Obesitas dan Diabetes, Kaum Hawa Sangat Rentan Terserang

Ilustrasi kaum wanita rentan depresi-Enrique Meseguer-Pixabay

Radarcirebon.com - Depresi adalah salah satu kondisi mental yang berkontribusi pada tingginya angka kematian akibat bunuh diri.

Saking bahayanya, para ahli menempatkan depresi satu tingkat di atas bahaya yang sebabkan oleh obesitas dan diabetes.

Namun taukah Anda bahwa jika dibandingkan pria, kaum wanita ternyata lebih rentan berurusan dengan depresi.

Penyebabnya menurut ahli yang dikutip dari Halodoc via fin.co.id, ada kaitannya dengan perubahan hormon dan perbedaan kehidupan sosial antara keduanya.

BACA JUGA:Implementasi Kurikulum Merdeka Diklaim Kemendikbudristek Bakal Tingkatkan PISA Indonesia

Hal ini berimbas pada body image yang bisa mempengaruhi wanita, terhadap bagaimana mereka melihat fisiknya dengan segala kekurangan yang dimilikinya.

Selain itu, isu seksualitas dan masalah sosial, selain tekanan lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal disebut juga menjadi faktor penyebab depresi.

Belum lagi kaum wanita harus berurusan dengan kehamilan. Ketika mental tidak siap, kurang dukungan dari keluarga, ditambah tekanan pekerjaan, hingga potensi keguguran, dapat meningkatkan potensi depresi pada kaum wanita.

BACA JUGA:Persipura Jayapura Bakal Jajal Semen Padang FC Sebelum Liga 2 Dimulai

Belum lagi depresi yang bisa dipicu pasca persalinan, menambah banyak faktor pemicu masalah mental ini pada Kaum Hawa.

Anda pastinya tahu jika musik memiliki efeknya tersendiri terhadap mood manusia. 

Bagi kebanyakan orang, musik mungkin tidak meninggalkan banyak kesan, namun berbeda dengan mereka yang depresi. 

BACA JUGA:Open Bidding Sekda Kabupaten Cirebon: Hari Terakhir Tambah Dua Lagi, 5 Posisi Esselon II Resmi Dilelang

Menurut sebuah studi, sebagaimana dilaporkan Digest, pada mereka yang depresi, musik bisa menjadi teman tersendiri bagi mereka dengan kondisi ini. 

Akan tetapi bukan sembarang musik. Menurut studi yang dirilis pada jurnal Emotion itu, musik dengan energi yang rendah, dalam hal ini musik sedih, merupakan penenang jiwa bagi yang depresi.

Namun bertentangan dengan apa yang dikira banyak orang, musik sedih ini, dapat digunakan sebagai media yang bahkan mampu mengangkat semangat dan mood mereka. 

BACA JUGA:Open Bidding Sekda Kabupaten Cirebon: Hari Terakhir Tambah Dua Lagi, 5 Posisi Esselon II Resmi Dilelang

Menurut para partisipan yang terlibat dalam studi, yang dilakukan peneliti dari University OF South Florida di AS itu, musik sedih dibanding jenis musik lain, memiliki efek yang mampu merelaksasi tubuh dan menenangkan pikiran. (fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id