Benahi Perekrutan Petani dan Nelayan Milenial, Yuningsih: Peserta Harus dari Anak Petani dan Nelayan
KUNJUNGAN KERJA: Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Hj Yuningsih MM bersama anggota lainnya berkunjung ke UPTD Perikanan Provinsi Jawa Barat di Pangandaran.--
Radarcirebon.com, CIREBON-Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Yuningsih MM mendorong untuk pembenahan perekrutan petani dan nelayan milenial yang merupakan program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Anggota DPRD dari dapil Cirebon-Indramayu itu, menginginkan perekrutan nelayan dan petani milenial harus berasal dari anak petani atau nelayan.
Saat ini, pihaknya tengah membahas APBD Perubahan pada rancangan KUA PPAS 2022. Di dalamnya, lanjut Yuningsih, terdapat program petani dan nelayan milenial dengan anggaran yang cukup besar.
“Sesuai tagline kata-kata milenial ternyata tidak main-main, dan program petani dan nelayan milenial ini diberikan anggaran yang cukup besar,” ungkapnya.
Namun, lanjut anggota Fraksi PKB itu, perekrutan petani dan nelayan milenial saat ini belum tepat sehingga perlu dilakukan pembenahan. “Dalam perekrutan petani dan nelayan milenial itu pesertanya bukan dari kalangan anak nelayan maupun petani,” ungkapnya.
BACA JUGA:Tawuran Pelajar di Cirebon Sudah Berubah? Ada yang Terjadi Minggu, Dua Kali Bentrok Malam Hari
Yuningsih menyarankan perekrutan petani dan nelayan milenial haruslah dari bagian anak nelayan maupun petani. “Saya ingin rekrutnya yang benar dari anak nelayan dan petani, apalagi jika anak nelayan dan petani itu memiliki pendidikan yang sesuai di perikanan atau pertanian itu akan jauh lebih bagus lagi,” tuturnya.
Cirebon, kata Yuningsih, memiliki memiliki potensi anak-anak yang bisa direkrut menjadi nelayan atau petani milenial. “Sewaktu saya kunjungan ke Cibuntu Karawang di situ saya bertemu anak-anak SMKN Mundu yang sedang PKL.
Saya ngobrol banyak dengan mereka dan mereka memang banyak dari anak-anak nelayan dan mereka juga memiliki pendidikan perikanan dan kelautan sehingga mereka ini sangat berpotensi untuk direkrut menjadi nelayan milenial,” ungkapnya.
Ditegaskannya, keberadaan program petani dan nelayan milenial agar nelayan dan petani di masa depan tetap ada. “Tentunya harus disertai dengan kemampuan ilmu pengetahuan terkait pertanian dan perikanan, sehingga kedepan akan ada petani dan nelayan yang modern,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: