Demo di Kabupaten Indramayu, Buya Syakur Yasin Minta Jaga Kondusivitas Daerah

Demo di Kabupaten Indramayu, Buya Syakur Yasin Minta Jaga Kondusivitas Daerah

Buya Syakur Yasin menyampaikan pesan terhadap masyarakat atas aksi demo di Kabupaten Indramayu. -Ist-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, INDRAMAYU - Adanya aksi demo dari ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Indramayu (ARI), mendapat tanggapan dari sejumlah tokoh masyarakat.

Bahkan, mereka meminta kepada seluruh elemen masyarakat supaya menahan diri dan bisa ditempuh dengan cara-cara yang baik.

“Semua persoalan yang terjadi itu tak harus ditempuh dengan cara aksi. Namun lebih santun lagi dengan acara ngopi bareng melalui mediasi antara dua belah pihak,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Candangpinggan KH Prof Buya Syakur Yasin MH, kepada Radar Indramayu, Selasa (20/9) malam di rumahnya.

Menurutnya, setiap orang berhak untuk menyampaikan aspirasi di muka umum. Hanya yang menjadi persoalan, etika dan norma juga harus dijaga.

BACA JUGA:Biadab! Siswa SLB di Susukan Cirebon Dianiaya Siswa SMA

BACA JUGA:Terlalu, Siswa SLB Dibawah Umur Asal Susukan Cirebon Jadi Korban Perundungan

Sebab, kata Buya, bagaimana pun Hj Nina Agustina adalah seorang kepala daerah yang dipilih oleh masyarakat secara demokrasi. Sehingga kita tidak boleh seenaknya sendiri dalam menyampaikan aspirasi di muka publik.

“Kita sebagai orang bijak, tidak pantas mengeluarkan perkataan yang menghardik pimpinan. Karena yang rugi adalah masyarakat Indramayu sendiri. Masih banyak cara lain yang lebih elegan dalam menyampaikan aspirasi,” jelas Buya panggilan akran Buya Syakur Yasin.

Pihaknya bukan melarang atau mendukung Bupati Nina, tapi lebih kepada kepentingan umat yang lebih banyak lagi.

Pandangan syariat Islam dan sikap yang harus kita jalani terhadap pemimpin yang terpilih secara sah dan demokratis di negara kita tercinta, Indonesia.

BACA JUGA:Waduh, Bocah di Indramayu Telan Kunci Gembok, Bersarang di Lambung

BACA JUGA:Bulog Cirebon Salurkan 30 Ton Beras Medium untuk Penuhi Kebutuhan Pangan di Cimajakuning

Diantaranya adalah ketaatan kepada pemimpin adalah suatu kewajiban, sedangkan bila pemimpin salah mengingatkan pun dengan adab.

Hal senada diungkapkan tokoh pemuda H Cecep Supriyanto. Dia sependapat dengan Buya Syakur bahwa tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan baik.

"Mediasi atau duduk bersama adalah cara yang terbaik dalam menyelesaikan sebuah persoalan yang terjadi,” pungkas Cecep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: