Kurangi Emisi Karbon, Pemerintah Targetkan 5 Juta Produksi Kompor Listrik di 2023
Kompor listrik bakal jadi alat masak masa depan-Alon-Pixabay
Radarcirebon.com, JAKARTA – Perubahan iklim sudah didepan mata, saatnya masyarakat beralih menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan, seperti energi listrik.
Energi listrik diklaim lebih ramah lingkungan ketimbang energi fosil, seperti minyak bumi dan batubara.
Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia akan menggenjot industri manufaktur dalam memproduksi kompor listrik.
BACA JUGA:Diklaim Sebar Hoax, Kejari Kabupaten Cirebon Laporkan Konten Kreator Youtube Alvin Lim
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan, produksi kompor listrik dalam negeri mencapai 5 juta unit pada 2023.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemeperin, Taufiek Bawazier mengatakan, untuk kemampuan produksi perusahaan kompor listrik dalam negeri pada tahun ini masih 300 ribu unit.
"Nanti begitu ada kepastian spesifikasi jenis daripada kompor induksinya, itu beberapa perusahaan yang existing memproduksi kompor listrik akan menambah land investasinya khusus di kompor induksi," kata Taufiek dalam rapat dengan Komisi VII DPR, yang dikutip dari disway.id, Rabu 21 September 2022.
BACA JUGA:Tahun Depan, Pemerintah Siapkan Anggaran Sebesar Rp25,74 Triliun untuk Gaji PPPK
"Tahun 2023 5 juta, 2024 5 juta, 2025 5 juta," sambungnya.
Taufiek menyebutkan, bahwa perusahaan yang akan memproduksi 5 juta kompor listrik pada 2023 adalah PT Adyawinsa Electrical and Power sebanyak 1,2 juta unit, PT Maspion Elektronik 300 ribu unit, PT Hartono Istana Teknologi 1 juta unit.
"Kemudian, PT Selaras Citra Nusantara Persada 300 ribu unit, Sutrado 1 juta unit dan perusahaan lainnya 1,2 juta unit," ujarnya.
Dalam program ini, kata Taufiek, Kemenperin hanya akan bertugas membina industri agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
BACA JUGA:Gempa Bumi 5,1 Magnitudo Guncang Laut Banda Maluku, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
"Kami (Kemenperin) enggak masuk pengadaan, enggak masuk harga, enggak masuk yang lain-lain. Yang penting produksinya yang dibutuhkan nasional disiapkan," ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pemerintah bakal memberikan paket kompor listrik secara gratis kepada 300 ribu rumah tangga yang menjadi sasaran tahun ini.
Nantinya, rumah tangga penerima paket kompor listrik ini adalah yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
BACA JUGA:Bauran Energi Terus Didorong Pemerintah bagi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
Paket tersebut terdiri dari satu kompor listrik, satu alat masak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau penambah daya khusus untuk kompor listrik.
Rida menjelaskan harga paket kompor listrik ini sekitar Rp1,8 juta, sehingga jika sasarannya 300 ribu rumah tangga, maka anggaran yang dibutuhkan tahun ini sekitar Rp540 miliar.
Meski demikian, Rida mengatakan masih bisa ada perubahan. Sebab, ada masukan agar data kompor listrik yang dibagikan dinaikkan.
BACA JUGA:V Power dan Gaji 6 Juta di Cirebon Trending Topic di Twitter, Gara-gara Pria Ini
Saat ini, daya yang bakal dibagikan sebesar 800 watt untuk dua tungku. Namun, ada masukan dari DPR agar dayanya dinaikkan menjadi 1.000 watt.
"Perencanaan awal, sama-sama dua tungku, awalnya 800 watt, sekarang mau dinaikkan lagi salah satunya 1.000 MW. Jadi biar masaknya lebih kencang (cepat)," kata Rida. (jun/disway)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase