Kesaksian Aremania, Situasi Mencekam di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Sungguh Tragis
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, saksi sejarah kelam tragedi Sabtu malam 1 Oktober 2022. Foto: -Ridho Abdullah-JPNN.com
Radarcirebon.com, MALANG - Situasi mencekam di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur terungkap dari kesaksian Aremania.
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan salah satu lokasi paling mencekam ketika tragedi berdarah pada malam kelam, Sabttu 1 Oktober 2022 tersebut pecah.
Sejauh ini, ada sebanyak 32 titik di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menjadi titik terjadinya kekacauan di malam kelam tersebut.
Tim penyidik fokus memeriksa enam titik termasuk di bagian selatan stadion tempat pintu 12 dan pintu 13 Stadion Kanjuruhan berada.
BACA JUGA:Kasus Judi Sabung Ayam di Waled Cirebon, Oknum PNS Perhutani Kini Ditangkap
BACA JUGA:Kisah Getir Tiara Kartika Anak Angkat Kuntilanak, Banyak Pemuda Desa Menggoda
Suasana mencekam di area pintu 13 Stadion Kanjuruhan terungkap dari kesaksian Eko, salah seorang Aremania alias suporter Arema FC.
Eko adalah saksi mata dalam kejadian tersebut. Dia menceritakan apa yang terjadi, kondisi malam itu menurutnya sangat mencekam.
Bahkan, menurut Eko, pintu 13 Stadion Kanjuruhan sudah seperti kuburan bagi adik-adiknya Aremania yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
“Korbannya adik-adik saya (Aremania). Ada ratusan orang yang meninggal dunia, rata-rata dari mereka mengalami lebam berwarna ungu dengan mata sedikit melotot,” katanya Eko kepada JPNN yang dikutip radarcirebon.com, Rabu (5/10/2022).
Menurut Eko, ketika suasana mulai ricuh dan kekacauan terjadi, ,pintu 13 masih dalam keadaan terkunci.
Para Aremania berusaha membobol tembok yang ada di samping pintu. Situasi sudah tidak kondusif dan banyak manusia yang tertindih.
“Di stadion ditembak gas air mata, pintu keluar dikunci. Jadi, tidak bisa keluar,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com