Nasi Jimat Muludan Keraton Kanoman Cirebon, Dikupas Bapak Sindangkasih, Dicuci Perawan Sunti

Nasi Jimat Muludan Keraton Kanoman Cirebon, Dikupas Bapak Sindangkasih, Dicuci Perawan Sunti

Nasi Jimat Muludan Keraton Kanoman Cirebon dipercaya memiliki berkah tersendiri.-Ist/Disbudpar-radarcirebon.com

Sebab, salawat inilah yang menjadi sebab syafaat umat manusia ketika di hari pembalasan.  Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina menjelaskan, panjang jimat adalah iring-iringan nasi jimat yang diletakan di atas piring panjang.

Sehingga malam pelal ageng juga disebut Panjang Jimat. Yakni malam bersejarah dalam penciptaan manusia juga alam semesta.

BACA JUGA:Iqbal Gwijangge Dipastikan Tidak Main Saat Lawan Malaysia, Siapakah Penggantinya?

BACA JUGA:Sakit Hati, BD Habisi Nyawa Majikannya Saat Sedang Tidur

Istilah Pelal Ageng juga artinya malam keutamaan yang besar yakni malam dimana Gusti Rasul lahir ke dunia.

Sementara istilah Panjang Jimat berasal dari kata Panjang yakni sebuah piring pusaka berbentuk bundar besar pemberian seorang pertapa suci bernama Sanghyang Bango dari Gunung Siangkup.

Sedangkan istilah Jimat yakni sebuah benda apapun yang mempunyai nilai sejarah dan nilai pusaka yang harus dijaga. 

Dalam iring-iringan tersebut, setiap benda yang dibawa memiliki makna tersendiri dan berkaitan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia.

BACA JUGA:Banjir dan Tanah Longsor Sebabkan Dua Desa Di Lereng Semeru Terisolasi

BACA JUGA:Manchester City Menang 4-0 Saat Menjamu Southampton, Haaland Kembali Cetak Gol Penentu Kemenangan

Demikian penjelasan mengenai nasi jimat saat ritual puncak muludan atau pelal ageng panjang jimat di Keraton Kanoman Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: