Obat Sirup Sebabkan Gagal Ginjal Akut, Inilah Ramuan Herbal yang Direkomendasikan PDPOTJI untuk Turunkan Demam
Ilustrasi anak sedang mengalami demam-ExergenCorporation-Pixabay
Radarcirebon.com, JAKARTA – Telah terjadi peningkatan kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.
Kasus meningkatnya gagal ginjal akut pada anak, diduga akibat mengkonsumsi obat sirup yang mengandung zat etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Maka, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk tidak meresepkan obat dalam bentuk cair.
Lantas, obat apa yang harus diberikan orang tua kepada anaknya bila mengalami demam, batuk atau pilek?
BACA JUGA:Umumkan 5 Daftar Obat Mengandung Etilen Glikol, Situs BPOM Mendadak Down, Waduh!
Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) memberikan rekomendasi ramuan herbal penurun demam dan pereda batuk pilek untuk anak.
PDPOTJI dalam siaran resmi, Kamis 20 Oktober 2022 mengatakan, ramuan ini punya rasa yang tidak pahit dan mudah dibuat karena bahan-bahannya mudah didapatkan.
Berikut resep ramuan penurun demam dan pereda batuk pilek yang bisa Anda buat sendiri di rumah bila kesehatan buah hati sedang tidak optimal.
BACA JUGA:BPOM Larang Etilen Glikol, 5 Daftar Obat Ini Melanggar Langsung Perintah Musnahkan
Sirup Madu Bawang Jahe
Ramuan ini bisa diberikan untuk anak usia 1-12 tahun yang berkhasiat menurunkan demam dan meredakan batuk serta pilek.
Bahan-bahan:
30 ml madu murni
1 siung bawang merah, dicincang halus
1 siung bawang putih, dicincang halus
10 gram jahe segar, dicincang halus
1⁄2 buah jeruk nipis, diperas
BACA JUGA:Soal Gagal Ginjal Akut, WHO Sudah Beri Peringatan Terkait Bahaya Obat Sirup untuk Anak-anak
Cara:
Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih dan jahe ke dalam botol yang berisi madu, lalu masukkan air perasan jeruk nipis.
Tutup botolnya, kemudian kocok atau guncang-guncang botolnya.
Diamkan dalam suhu kamar selama 8 jam, sehingga didapatkan sirup dengan konsistensi encer.
Saring, tuang ke dalam botol obat yang bersih dan kering.
Ramuan ini siap dikonsumsi dengan takaran 1 sendok teh (5ml) sekali minum.
BACA JUGA:Daftar Obat Sirup yang Ditarik BPOM Oktober 2022, Ada Termorex, Unibebi, Flurin DMP
Simpan dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari.
Ramuan ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dengan dosis tiga kali sehari, masing-masing 5 ml.
Susu Kunyit untuk bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun
Bahan-bahan:
1/8 – 1/4 sendok teh kunyit bubuk (diutamakan kunyit bubuk organik)
ASI atau Susu Formula dengan volume yang biasa dikonsumsi
BACA JUGA:Seorang Anak Perempuan Meninggal Dunia Diduga Akibat Gagal Ginjal Akut Viral di Medsos
Cara:
Siapkan ASI/ susu formula hangat dalam gelas, masukkan kunyit bubuk, lalu aduk sampai rata.
Siap diminum. Ramuan ini bisa dikonsumsi tiga kali dalam sehari, sebelum atau sesudah makan.
PDPOTJI mengatakan ramuan herbal tersebut juga boleh dikonsumsi anak sehat dengan dosis sekali sehari karena ramuan itu bisa menguatkan daya tahan tubuh dan membantu memelihara kesehatan.
BACA JUGA:Daftar 5 Obat Sirup Terkontaminasi EG Berdasarkan BPOM, Ada Termorex DKK, Simak
"Bahan-bahan herbal dalam dua ramuan di atas secara empirik terbukti aman dan berkhasiat dalam membantu menurunkan demam dan meredakan batuk-pilek pada anak, tanpa ada laporan efek samping, dengan rasa yang disukai anak pada umumnya," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr (Cand) dr Inggrid Tania MSi.
Hasil-hasil penelitian juga mengonfirmasi keamanan penggunaan pada anak dan aktivitas sebagai anti-oksidan (penangkal radikal bebas), imunomodulator (penguat daya tahan tubuh).
Anti-inflamasi (antiperadangan), antipiretik (penurun demam), antitusif (penekan refleks batuk), mukolitik (pengencer dahak), dekongestan (pelega kongesti hidung), dan anti-alergi yang ringan pada anak.
BACA JUGA:Komisi I DPRD Kota Cirebon Dukung Pemindahan Mapolres Cirebon Kota
Dia menambahkan konsumsi ramuan herbal di atas menjadi kontra-indikasi pada anak yang alergi terhadap salah satu bahan, namun kasus alergi terhadap bahan herbal tersebut amat jarang.
"Konsumsi ramuan herbal pada anak tetap perlu dikonsultasikan dahulu kepada dokter," pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase