Ibu Kota Jawa Barat Pindah ke Cirebon, Usul dari Forum Pengusaha Cirebon, Ini Alasannya

Radarcirebon.com, CIREBON - Ibu Kota Provinsi Jawa Barat diusulkan pindah ke Kawasan CIREBON. Usul tersebut disampaikan Forum Pengusaha CIREBON, di Stadion Bima, Selasa, 1, November 2022.

Menurut Ir Soenoto bersama sejumlah tokoh pengusaha Cirebon, sudah waktunya Ibu Kota Provinsi Jawa Barat pindah ke wilayah Cirebon. Sebab, sangat menunjang secara historis.

"Sebuah ibu kota harus punya pelabuhan. Di pelabuhan ini, ekonomi akan tumbuh dan menggeliat. Jadi harus punya pelabuhan ibu kota provinsi itu," tegas Soenoto.

Cirebon, kata Soenoto, memiliki pelabuhan yang seharusnya dapat dioptimalkan. Dari Pelabuhan Cirebon, seharusnya menjadi pusat getaran atau episentrum perekonomian dapat terus bertumbuh.

BACA JUGA:Siapa Ibu Buang Bayi di Tempat Sampah Toilet Pabrik Sepatu Majalengka? Ada yang Ditangkap

BACA JUGA:Nama Bandara Kertajati Majalengka Usul Diganti, Forum Pengusaha Cirebon: Habibie International Airport

Karena itu, tidak ada alasan lain. Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus memindahkan ibu kota ke wilayah Cirebon, karena sudah ditunjang dengan infrastruktur yang memadai.

Tidak hanya pelabuhan, Soenoto juga meminta bandara di Kabupaten Majalengka agar dioptimalkan. Langkah pertama dengan mengganti namanya menjadi yang lebih populer dan dikenal.

“Kami mengusulkan agar namanya jadi Habibie Interasional Airport. Di dunia penerbangan, siapa sih yang tidak kenal denga Pak Habibie. Kalau sudah dikenal, pasti akan banyak yang berkunjung,” tuturnya.

Dalam pernyataan sikap tersebut, Forum Pengusaha Cirebon menyampaikan sejumlah usulan bagi pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten.

BACA JUGA:Ekspresi Senyum Geli Bharada E Dengar Kesaksian ART Ferdy Sambo Lalu Berikan Bantahan

BACA JUGA:Forum Pengusaha Cirebon Desak Tol Cisumdawu Segera Beroperasi

Yakni, meminta kepada Bupati Cirebon untuk memperbaiki infrastruktur jalan penghubung antar wilayah yang saat ini kondisinya samgat memprihatinkan. Misalnya jalan dari Tegalwangi ke arah Cangkring, kemudia dari Trusmi ke arah Gamel.

Di kawasan tersebut banyak kantong-kantong perekonomian produktif masyarakat. Di sisi lain, infrastruktur jalan diyakini sebagai urat nadi pertumbuhan perekonomian.

Sumber: