Telur Ayam Jadi Salah Satu Penyumbang Deflasi Oktober 2022

Radarcirebon.com, CIREBON - Bulan Oktober, Kota Cirebon kembali mengalami deflasi. deflasi terjadi sebesar  0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,84. 

Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Cirebon, Joni Kasmuri menuturkan dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, dua kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 0,12 persen dengan IHK 112,98, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 114,40 dan deflasi terendah terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 112,56.

BACA JUGA:Kronologi Insiden Peluru Nyasar Milik Anggota Satlantas yang Tewaskan Warga Pontianak

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, sebaliknya, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," ungkapnya.

Dari 11 kelompok pengeluaran, 8 kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan 3 kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Penyumbang deflasi tertinggi di Oktober 2022 ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,10 persen.

Komoditas yang turut memberikan andil deflasi antara lain telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng.

BACA JUGA:Kapolda Kalbar Minta Maaf Sebesar-besarnya kepada Keluarga Korban Peluru Nyasar

Kemudian penyumbang deflasi lainnya yakni kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen dengan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain pelicin/pewangi pakaian, kasur, dan sabun detergen bubuk/cair.

"Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga turut menyumbang deflasi sebesar 0,15 persen, dengan komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu televisi berwarna," jelasnya.

Sementara itu, beberapa kelompok yang turut memberikan andil inflasi di Oktober 2022 antara lain kelompok pakaian dan alas kaki, dengan kontribusi inflasi sebesar 0,39 persen.

BACA JUGA:Oknum Pegawai Mesum di Puskesmas Kaliwedi Cirebon, PPNI: Bukan Perawat

Komoditas yang turut memberikan andil inflasi yaitu sepatu wanita, stelan rok dan blus. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan komoditas yang turut memberikan andil inflasi yaitu tukang bukan mandor, semen, dan cat kayu/cat besi.

Kelompok kesehatan juga turut mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan omoditas yang memberikan andil inflasi yaitu obat dengan resep. 

Sumber: reportase