Kurangi Resiko Konsumsi Tembakau, Rokok Elektrik Bisa Jadi Alternatif

Kurangi Resiko Konsumsi Tembakau, Rokok Elektrik Bisa Jadi Alternatif

Cukai liquid rokok elektrik per 1 Januari 2024 mengalami perubahan. Foto Ilustrasi-pexels.com -

RADARCIREBON,COM  - Upaya untuk mengurangi jumlah perokok aktif terus dilakukan sejumlah elemen masyarakat dengan tujuan masing-masing.

Salah satu upaya untuk mengurangi para perokok aktif, dengan memberikan produk alternatif nontembakau.

Para perokok aktif yang sudah terbiasa mengonsumsi tembakau, bisa diarahkan atau dialihkan kebiasaannya dengan mengonsumsi produk-produk nontembakau.

BACA JUGA:Argentina Sukses Kalahkan Meksiko 2-0, Messi Bubukan Nama di Papan Skor

Untuk mendukung terciptanya peralihan ini, maka diperlukan sosialisasi informasi akurat yang bersumber dari kajian ilmiah.

“Yang perlu dipahami adalah produk tembakau alternatif menerapkan pendekatan pengurangan bahaya tembakau,” ujar Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran, Neily Zakiyah, dalam keterangannya, Sabtu 26 November 2022.

Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin (snus), dinilai efektif mendukung para perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya karena memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.

BACA JUGA:Dua Kali Gagal Lolos Verifikasi Administrasi, Bawaslu RI Tolak Gugatann 4 Partai Politik

“Dari segi keamanan jangka pendek (dengan variasi waktu observasi beberapa minggu sampai satu tahun), produk-produk ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Produk ini memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan rokok,” jelasnya.

Meskipun demikian, Neily menegaskan produk tembakau alternatif tidak sepenuhnya bebas risiko terhadap kesehatan.

Berdasarkan temuan tersebut, Neily menyarankan perlu adanya sosialisasi untuk menyebarkan informasi berbasis bukti ilmiah dari berbagai studi yang menunjukkan produk tembakau alternatif dapat membantu upaya beralih dari kebiasaan merokok dengan melemahkan gejala withdrawal dari rokok.

BACA JUGA:Prancis Kalahkan Denmark 2-1, Kylian Mbappe Cetak Dua Gol

Pemerintah juga bisa berpartisipasi dalam sosialisasi dengan menyediakan informasi komprehensif dan berimbang mengenai potensi dari produk tembakau alternatif dalam pengurangan bahaya merokok.

Tak hanya itu, pemerintah juga perlu menghadirkan regulasi yang berbasis bukti penelitian.“Hal ini agar upaya pengurangan bahaya merokok bisa tepat sasaran,” terang dia.

Selain pemerintah, apoteker juga bisa terlibat dalam penyebaran informasi mengenai produk tembakau alternatif serta edukasi, terapi, dan promosi kesehatan mengenai upaya-upaya berhenti merokok.

BACA JUGA:Jadwal Pencairan BLT BBM Kelurahan Harjamukti Kota Cirebon, Hari Ini Giliran 5 RW

Neily mengatakan, perokok dewasa juga bisa secara bertahap mengurangi jumlah konsumsi rokok harian.

“Jika masih kesulitan untuk berhenti, maka bisa beralih ke produk tembakau alternatif yang digunakan dalam pengawasan dengan batasan tertentu dan rekomendasi,” seru Neily. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase