Potensi Gempa Wilayah Gunung Ciremai, Juga Rawan dengan Pergerakan Tanah
Gunung Ciremai dan wilayah di sekitarnya memiliki potensi gempa dan pergerakan tanah.-Yuda Sanjaya-radarcirebon.com
Di bagian tengah sebagian besar tersusun oleh batuan-batuan vulkanik, yang berasal dari hasil aktivitas gunung api kuarter dan gunung api aktif, berupa breksi vulkanik, lava, aglomerat, tufa, lapili dan endapan lahar atau campuran dari material tersebut.
Gunung api aktif tersebut adalah Gunung Tangkubanperahu, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Galunggung, Gunung Gede, Guung Pangrango dan Gunung Salak.
BACA JUGA:Erupsi Gunung Semeru, Gubernur Khofifah: Akses Jalan Lumajang-Malang Dialihkan
BACA JUGA:Brazil Menang 4-1 atas Korea Selatan, Hadapi Kroasia di Perempat Final Piala Dunia 2022
Deretan tersebut yang merupakan kelompok gunung api aktif busur tengah Pulau Jawa bagian barat. Sedangkan Gunung Ciremai merupakan gunung api aktif yang terpisah dari klaster gunung api aktif tersebut.
Morfologi (bentang alam) daerah ini merupakan daerah pegunungan, di mana pada bagian tengah daerah ini umumnya disusun oleh batuan sedimen yang terdiri dari batu pasir, batu lempung, konglomerat.
Kemudian breksi dan batu gamping dengan ciri topografi yang khas membentuk perbukitan yang berlereng landai hingga terjal.
Di bagian selatan wilayah Jawa Barat ini dibangun oleh batuan vulkanik dan sedimen yang lebih tua berumur Oligo-Miosen, terdiri dari breksi vulkanik, lava dan batu pasir tufaan.
BACA JUGA:Kroasia Lolos Perempat Final Piala Dunia 2022, Kalahkan Jepang Lewat Adu Pinalti
BACA JUGA:Potret Kesiapan Royal Ambarrukmo Yogyakarta Jelang Pernikahan Kaesang dan Erina
Batu pasir gampingan, batu pasir, napal dan beberapa batuan terobosan yang terdiri dari andesit dan diorit.
Sebaran pusat gempa bumi (episenter) wilayah Jawa Barat, sebagian besar terdapat di Samudera Hindia yang merupakan zona pertemuan antara lempeng Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Hindia – Australia.
Kegempaan yang bersumber dari zona penunjaman tersebut mempunyai kedalaman dangkal (0 – 33 km), menengah (33-90 km) dan dalam (lebih dari 90 km).
Sehingga apabila terjadi gempa bumi yang berpusat di darat, dampaknya akan dirasakan sangat luas ke daerah sekitarnya.
BACA JUGA:130 Peluru Artileri dari Korea Utara Terdeteksi Ditembakkan Menuju Laut Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: