Punya Antena Super Canggih, Nyamuk Bisa Jadi Alat Deteksi Dini Gempa Bumi atau Tsunami

Punya Antena Super Canggih, Nyamuk Bisa Jadi Alat Deteksi Dini Gempa Bumi atau Tsunami

Nyamuk-Foto : pexels.com-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM – Para peneliti menemukan kemampuan terbaru nyamuk. Selain mampu menggigit manusia dan membawa penyakit demam berdarah, nyamuk ternyata bisa memberikan manfaat bagi manusia.

Berdasarkan hasil penelitian, ternyata antena nyamuk bisa mendeteksi gelombang bencana alam seperti tsunami.

Meskipun tidak memiliki telinga seperti manusia, nyamuk mengandalkan antenanya untuk menangkap suara di sekelilingnya, termasuk membedakan bunyi yang penting dari kebisingan sayapnya sendiri. Kelebihan ini yang diyakini bisa dimaksimalkan untuk mendeteksi potensi bencana alam.

BACA JUGA:Penampilan Kepala Daerah Ciayumajakuning Ikut Retret di Akmil

BACA JUGA:Hasil Penelitian Terbaru: Mengandung Luteolin, Konsumsi Sayuran Bisa Tekan Pertumbuhan Uban

BACA JUGA:Inilah 5 Destinasi Liburan untuk Akhir Pekan di Kuningan yang Akan Membuatmu Lupa Waktu!

Tim peneliti dari Purdue University tengah merekonstruksi antena nyamuk untuk memahami sensitivitasnya terhadap getaran.

Apabila ini berhasil, teknologi yang terinspirasi dari nyamuk dapat meningkatkan sistem pemantauan dan deteksi bencana seperti gempa bumi dan tsunami.

Penelitian ini dilakukan oleh tim multidisiplin di bawah bimbingan Profesor Pablo Zavattieri dari Purdue College of Engineering dan Profesor Ximena Bernal dari College of Science. Hasilnya telah diterbitkan dalam jurnal Acta Biomaterialia.

“Kami masih dalam tahap awal, tetapi optimis bahwa penelitian ini akan memberikan wawasan yang sangat berharga,” ujar Zavattieri dikutip dari Eurekaalert, Sabtu 22 Februari 2025.

BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Ini 5 Destinasi Wisata Seru Dekat Bandara Kertajati Majalengka

BACA JUGA:Berapa Tahun Sebaiknya Ganti Handphone? Ini Waktu Ideal Berdasarkan Kelasnya

Tim peneliti, yang juga melibatkan mahasiswa doktoral teknik sipil dan konstruksi Phani Saketh Dasika, menemukan bahwa fitur arsitektural antena nyamuk memungkinkan mereka mendeteksi suara dengan selektivitas tinggi.

“Dengan menggunakan pencitraan mikro-CT canggih dan pemodelan CAD untuk analisis elemen hingga, kami menemukan bahwa struktur antena nyamuk membantu mereka menangkap suara spesifik, bahkan di tengah kebisingan lainnya,” kata Dasika.

“Hasil kami juga menunjukkan bahwa nyamuk mampu mendeteksi rentang frekuensi lebih luas dari yang sebelumnya diperkirakan," sambungnya lagi.

BACA JUGA:Pohon Sering Tumbang, Farida Desak Segera Peremajaan Pohon

BACA JUGA:Hari Pertama Tugas, Wakil Walikota Siti Farida Langsung Tinjau Pohon Tumbang di Stadion Bima

Tim peneliti meyakini penelitian ini memberikan wawasan penting dalam pengembangan sensor akustik yang lebih canggih.

“Dengan membandingkan respons antena berbagai spesies nyamuk yang menggunakan suara untuk keperluan berbeda, seperti mencari pasangan atau mendengarkan suara katak, kami dapat mengidentifikasi fitur yang memodulasi sensitivitas pendengaran mereka,” ujar Bernal.

“Memahami cara kerja struktur ini adalah langkah awal untuk mengembangkan sensor akustik yang terinspirasi dari antena nyamuk," jelasnya lagi.

BACA JUGA:Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadan, Kementan Gelar Operasi Pasar di 4000 Titik

BACA JUGA:Sungai Ciberes dan Cikoneng Meluap, Sejumlah Desa di Kecamatan Waled Siaga

Penelitian manfaat nyamuk dalam deteksi bencana ini juga diyakini  dapat membantu pengembangan material peredam suara yang lebih pintar.

Zavattieri menyebutkan bahwa material ini dapat mengintegrasikan saluran mikrofluida atau metamaterial yang bisa disesuaikan untuk menciptakan panel kedap suara, headphone noise-canceling, atau bahkan perangkat penyamaran akustik.

“Bayangkan lingkungan perkotaan yang dilengkapi sensor bio-inspiratif seperti ‘telinga raksasa’ yang mampu menangkap suara tertentu di tengah hiruk-pikuk kota,” sebutnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase