VIRAL! Live Streaming Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines, Direkam Penumpang, Jadi Spekulasi Penyebab Jatuh
Live streaming kecelakaan pesawat ATR 72 Yeti Airlines di Kota Pokhara, Nepal.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com
BACA JUGA:OGAH RUJUK, Balasan Venna Melinda untuk Ferry Irawan, 'Dia Bukan Imam'
Tak lama kemudian, juga muncul warna merah yang diduga api dan belum diketahui dari mana sumbernya. Dilihat dari rekaman itu, api sepertinya membakar pesawat sebelum membentur tanah.
Sebab, pada rekaman terlihat warna merah dan oranye sebelum akhirnya terlihat ada pepohonan yang juga ikut terbakar.
Beberapa menit setelah kejadian itu, terlihat kamera masih merekam sampai akhirnya terputus dan detik-detik terakhir itu memperlihatkan suasana kebakaran hebat.
Di media sosial, unggahan live streaming kecelakaan pesawat tersebut menjadi perdebatan warganet.
BACA JUGA:Wisata Majalengka, Indahnya Situ Sangiang dan Sejarah Kerajaan Talaga Manggung
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa live streaming menjadi penyebab dari kecelakaan pesawat ATR 72 Yeti Airlines.
Meski demikian, penyebab sesungguhnya tentu masih dalam penyelidikan oleh aparat berwenang.
Warganet di media sosial juga mempertanyakan bagaimana Sonu bisa melakukan live streaming dari ketinggian menggunakan sinyal telepon selular.
Ada yang menyebutkan bahwa sinyal tersebut didapatkan dari wifi pesawat. Tetapi banyak juga yang tidak sepakat dna menyebut bahwa pesawat Yeti Airlines belum memiliki fasilitas internet nirkabel.
BACA JUGA:MEWEK, Surat Cinta Ferry Irawan untuk Venna Melinda, 'Pada Istriku Tersayang'
Kabarnya, saat siaran langsung, pesawat sedang berada di dekat ngarai Sungai Seti. Keberadaan video live streaming tersebut tentu menjadi salah satu petujun penting kejadian pesawat jatuh di Pokhara, Nepal.
Sejauh ini, dilaporkan The Kathmandu Post bahwa kecelakaan tersebut telah menyebabkan 69 orang meninggal dunia dan mayoritas terbakar.
Pasca insiden kecelakaan, Badan Investigasi Kecelakaan Udara Prancis, BEA menyatakan akan turut dalam penyelidikan penyebab kecelakaan.
"Mereka yang berada di dalam pesawat bermesin ganda itu, termasuk tiga bayi dan tiga anak," tulis keterangan otoritas penerbangan sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: