Gunakan Teknologi Fakoemulsifikasi, RS Permata Cirebon Gelar Operasi Katarak Gratis

Gunakan Teknologi Fakoemulsifikasi, RS Permata Cirebon Gelar Operasi Katarak Gratis

RS Permata Cirebon menggelar bakti sosial operasi katarak gratis bekerjasama dengan PERDAMI Pusat dan PT Sido Muncul di RS setempat, Sabtu-Minggu (4-5/2/2023).-ADE GUSTIANA-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - RS Permata Cirebon menggelar bakti sosial operasi katarak gratis menggunakan teknologi terkini, yaitu teknik fakoemulsifikasi. Berlokasi di RS setempat, Sabtu-Minggu (4-5/2/2023). Bakti sosial ini bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Pusat dan PT Sido Muncul.

Sekitar 200 mata dioperasi oleh sejumlah dokter spesialis mata yang dibantu PERDAMI cabang Jakarta itu. Sejak pagi, pasien operasi katarak telah berada di halaman RS yang berlokasi di Jalan Tuparev tersebut.

Mereka dipanggil untuk registrasi berdasarkan nomor urut yang disebutkan panitia. Sambutan demi diterima disampaikan direktur para pihak yang bekerja sama.

Salah seorang pasien katarak, Karsiman mengaku sudah merasakan gejala katarak sejak beberapa tahun terakhir. Tiga tahun ke belakang, mata kanan pria asal Megu Gede, Kabupaten Cirebon, benar-benar tidak bisa dilihat.

BACA JUGA: Serikat Perusahaan Pers Gelar Kongres di Hari Pers Nasional

"Sekarang sudah beroperasi dan gratis. Seneng," puji, bersyukur.

Munadi, pasien asal Losari, Kabupaten Cirebon, mengapresiasi kegiatan sosial tersebut. Ia menderita gejala katarak sejak enam tahun terakhir. Ditandai mata yang selalu berair.

Sebelum dilakukan operasi terlebih dahulu dilakukan pengecekan kesehatan dasar. Seperti pengecekan tensi dan gula darah.

"Alhamdulillah antreannya tertib. Operasinya cuma setengah jam. Saya bersyukur ada operasi katarak gratis," jelasnya.

BACA JUGA: Ini Tempat Kuliner di Kuningan yang Paling Enak

Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, di tahun ini Sido Muncul menargetkan 12 ribu pasien dalam kegiatan bakti sosial serupa.

Selain katarak, kuota itu untuk operasi bibir sumbing dan penanganan gangguan tumbuh kembang pada anak atau stunting.

"Kami ikut membantu pemerintah dalam menangani masalah kesehatan. Kami melakukan semua kegiatan ini bukan saja dari dana CSR, kalau dari CSR saja tidak akan cukup," ujarnya.

Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Sebagian besar gangguan penglihatan itu disebabkan oleh katarak.

BACA JUGA: GEUS TEU KUAT, Jeritan Warga Ciawiasih Tentang Kondisi Jalan Rusak

Berdasarkan data survei nasional kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2016 Kementerian Kesehatan, dengan populasi populasi usia 50 tahun ke atas diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3 persen. Katarak menjadi penyebab angka kebutaan tertinggi, yaitu 81 persen.

Dalam rangka penanggulangan gangguan penglihatan dan salah satu bentuk kegiatan CSR, RS Permata Cirebon bekerja sama dengan PERDAMI Pusat, PT Sidomuncul, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan Sosial Masyarakat Selaras mengadakan kegiatan operasi katarak gratis bagi masyarakat yang tidak mampu di RS Permata Cirebon.

Pada kesempatan itu, 200 peserta dari 230 peserta yang mendaftar telah melalui skrining kesehatan yang dilakukan 23 Januari 2023. Mereka menjalani operasi katarak pada Sabtu (4/2/2023). Skrining dilakukan untuk memastikan peserta layak menjalani operasi.

Direktur Utama RS Permata Cirebon dr Reiza Nandhika MARS mengatakan, RS Permata Cirebon sangat bersyukur bisa mengadakan baksos katarak.

BACA JUGA: Vihara Dewi Welas Asih Menghias Joli yang Akan Diarak Keliling Kota Cirebon

Ia berterima kasih kepada para sponsor yang telah membantu mewujudkannya. Reiza berharap kegiatan tersebut dapat memberikan semangat bagi warga yang mengalami gangguan penglihatan.

"Sehingga nanti bisa kembali melihat dunia ini dengan jelas. Kami tentunya memberikan operasi pelayanan katarak yang terbaik, dengan teknologi terkini, teknik fakoemulsifikasi,"


"Teknik ini minim sayatan, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Teknik ini juga paling aman dan efektif untuk digunakan ,” ujar dr Reiza dalam acara yang juga melibatkan unsur kepolisian, TNI, Pemkab Cirebon, pemerintah desa/kecamatan, itu.

Dokter Reiza menambahkan, penanggulangan gangguan penglihatan merupakan salah satu program kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah. Juga salah satu upaya RS Permata Cirebon dalam mewujudkan pelayanan kesehatan mata yang berkualitas.

Sehingga setiap orang yang memiliki penglihatan optimal dapat sepenuhnya mengembangkan potensi diri.

“Adanya kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya RS Permata Cirebon dalam membantu pemerintah menurunkan angka kebutaan akibat katarak di Indonesia,” pungkasnya.

BACA JUGA: CATAT, Jadwal dan Rute Kirab Cap Go Meh di Kota Cirebon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: