Pengakuan Oknum Perangkat Desa Karangbaru Kuningan Soal Kredit Fiktif, Bu Kadus Siap Mundur

Kantor lembaga simpan pipnjam non pemerintah ini ada di Desa Cirahayu, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan.

"Merekalah yang mengajukan persyaratan pinjaman ke bank tersebut. Ini sudah berlangsung sekitar setahun," demikian dijelaskan Plt Camat Ciwaru, Nana Kusmana dikutip dari radarkuningan.com.

Menurut Nana, ketua kelompok yang diduga terlibat dalam kasus ini dinilai lebih pintar mengakali kedua oknum perangkat desa. 

Sebab, setelah uangnya cair, yang diserahkan kepada NJH dan DM jauh lebih kecil dari nilai pinjaman tersebut. 

BACA JUGA:Prabowo Puji Jokowi di Ulang Tahun ke-15 Gerindra, 'Kita Harus Berani Ngomong Benar Itu Benar'

"Setiap nama rata-rata mendapatkan pinjaman Rp3 juta,” kata Nana.

Nah, oleh ketua kelompok, uang yang diserahkan ke NJH dan DM hanya separuh dari total pencairan yang dia terima.

“Ini terungkap setelah kami melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada kedua oknum perangkat desa yang diduga terlibat tersebut," ungkap Nana.

Lebih lanjut Nana mengungkapkan, NJH sudah mengakui perbuatannya. 

Kepala Dusun D Desa Karangbaru itu mengatakan, identitas warga yang dicatut untuk kredit fiktif olehnya ada 45 orang. 

BACA JUGA:Teror Uyah Badag dan Melati Terkait Bank Emok, Ternyata Ini Khasiat dan Kegunaan

BACA JUGA:Kebakaran di Arjawinangun Cirebon, Rumah dan Harta Korban Ludes, Kerugian Rp150 Juta

Terdiri dari 44 orang warga yang tinggal di sekitar rumahnya dan 1 lainnya adalah identitas anaknya sendiri.

Kepada Camat Ciwaru, NJH juga mengatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Kepala Dusun D dan bertanggungjawab menyelesaikan pembayaran ke pihak bank.

"Bu Kadus sudah mengakui perbuatannya. Uang yang diperolehnya sudah habis digunakan untuk biaya pengobatan,” kata Camat Nana.

Sumber: