Pohon Sakral Lengkapi Mitos Batu Jubleg di Situs Buyut Salam Kuningan
Pohon-pohon sakral menambah mitos batu jubleg di Situs Buyut Salam Desa Sangkanerang Kuningan.-Asep Brd-Radar Cirebon
Selain itu, keberadaan pohon-pohon tersebut, sering menjadi pertanda bakal datangnya suatu musibah atau kejadian yang luar biasa.
"Kalau ada pohon di area situs ada yang tumbang itu bisa menjadi pertanda bagi warga kami," tambah Sarman.
BACA JUGA:Sisa Utang Proyek Revitalisasi Waduk Darma Kepada Pengusaha Belum Jelas
Makanya di Desa Sangkanerang ada tradisi Ratib atau menolak bala jika terjadi musibah yang luar biasa.
"Usai salat magrib, sekitar seratus orang lebih akan mengumandangkan adzan secara serentak di setiap penjuru desa, dengan harapan kita terhindar dari musibah," ujar Sarman.
Tradisi Ratib masih berlangsung hingga sekarang, terakhir dilakukan saat wabah virus covid-19 menjadi pandemi di Indonesia.
"Kita masih menjaganya dan itu turun temurun," kata Sarman menambahkan.
BACA JUGA:Pimpinan DPRD Kabupaten Kuningan Bergerak, Pansus Gagal Bayar Bukan Gertak Sambal
Situs Buyut Salam sendiri masih memiliki keterkaitan dengan Mbah Kuwu Sangkan yang ada di Cirebon.
Hal tersebut diperkuat dengan penamaan Desa Sangkanerang yang berasal dari kata Sangkan.
"Makanya banyak kuwu dari wilayah Cirebon datang berkunjung ke sini untuk berziarah," terang Sarman.
Sedangkan penamaan Situs Buyut Salam sendiri berasal dari sebuah pohon salam yang pernah ada di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Pengakuan Jujur Bu Kadus Karangbaru Kuningan, Catut Nama 45 Warga, Termasuk Anak Sendiri
"Pohonnya sudah tidak ada, tetapi nama pohonnya dijadikan situs," timpal juru kunci.
Rute menuju ke Situs Buyut Salam, bisa melewati jalur Cirebon-Kuningan dan masuk dari Jalaksana satu arah ke Desa Sayana atau tempat wisata Sidomba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar kuningan