Kanwil III KPPU dan Perum Bulog Kanwil Jabar Bahas Stok Pangan
Kanwil III KPPU dan Perum Bulog Kanwil Jabar Bahas Stok Pangan--
BANDUNG, RADARCIREBON.COM -Beras menjadi kebutuhan pokok masyarakat yang tidak tergantikan. Adanya kondisi kelangkaan dan harga beras yang terus naik sejak akhir tahun 2022 menjadi masalah serius yang harus segera ditangani.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Kanwil III, Lina Rosmiati, melakukan audiensi dan diskusi dengan Bulog Kanwil Jawa Barat yang diwakili oleh Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Jabar, Mersi Windrayani, beserta jajarannya.
Lina menyampaikan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan daerah sentra produksi beras dengan hasil produksi yang surplus, namun harga beras di pasar saat ini terus naik. Penyebab kenaikan harga beras tersebut tentunya menjadi perhatian KPPU untuk mengidentifikasi apakah ada unsur perilaku pelaku usaha yang menjadi penyebabnya.
“Secara umum industri perberasan memiliki struktur pasar oligopoli di setiap level distribusinya. Dalam proses tata niaga gabah sampai beras, petani dihadapkan dengan tengkulak yang memiliki struktur pasar oligopsoni, tengkulak dihadapkan pada penggilingan yang juga oligopsoni, penggilingan dihadapkan ke pedagang besar yang juga oligopsoni. Meskipun telah mengetahui struktur pasar beras yang oligopoli, namun kami belum memegang data identitas pelaku usaha oligopoli tersebut. Hal ini menjadi salah satu alasan, kami melakukan audiensi dan diskusi dengan Bulog Kanwil Jabar dalam rangka tukar menukar informasi terkait industri perberasan,"ujarnya.
BACA JUGA:Teruntuk Orangtua yang Buang Bayi di Kapetakan Cirebon, Lihatlah Kondisinya
BACA JUGA:AKHIRNYA, Paripurna DPRD Kuningan Sahkan Pansus Gagal Bayar
Mersi menyambut baik kedatangan Kepala Kanwil III KPPU dan berkomitmen akan senantiasa melibatkan Kanwil III dalam kegiatan-kegiatan Bulog ke depannya.
"Bulog memiliki visi dan misi menjadi perusahaan pangan terkemuka dan terpercaya yang mendukung pencapaian Kedaulatan Pangan dengan menjalankan bisnis logistik pangan dan menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas pangan pokok,"ucapnya
Adapun ketersediaan beras di gudang-gudang Bulog di Jawa Barat, menurut Dia, memiliki ketahanan sampai 3 (tiga) bulan ke depannya.
BACA JUGA:Gapura Ambruk di Kota Cirebon Masuk Program Kotaku, dari Awal Warga Sudah Curiga
BACA JUGA:Polisi Evakuasi Mobil Masuk Jurang Sedalam 80 Meter di Jalur Nasional Cikijing – Kuningan
“Stok beras yang dimiliki Perum Bulog Kanwil Jabar sampai saat ini total sejumlah 27.301 ton dengan 27.185 ton beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dan 116 ton beras komersial. Untuk stok gula pasir sejumlah 1.008 ton, stok minyak goreng sejumlah 258 ton, daging kerbau sejumlah 16 ton, tepung terigu sejumlah 53 ton, dan fortified rice kernels sejumlah 1 ton. Realisasi penyaluran Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) hingga saat ini sejumlah 30.795 ton, penyaluran beras CPPD per Januari 2023 sejumlah 39 ton, sedangkan realisasi penjualan beras komersial sejumlah 28 Milyar Rupiah. Kami menyerap beras sebanyak-banyaknya untuk pemenuhan stok dan stabilisasi harga. Pasokan komoditas pangan Jabar diprediksi aman hingga bulan Ramadan dan Lebaran 2023,"paparnya.
Ke depannya, Kanwil III dan Bulog Kanwil Jabar akan bersinergi sebagai upaya pengendalian dan stabilisasi harga pangan. (rls)
BACA JUGA:Terduga Pelaku Pembacokan di Purwawinangun Cirebon Ayah dan Anak, Sempat Antar Korban ke Rumah Sakit
BACA JUGA:4 Pemilik SPBU di Kuningan, dari Pengusaha Terkaya sampai Mantan Manajer Persija
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: