Presiden Erdogan Kecam Aksi Polisi Israel yang Batasi Warga Palestina ke Masjid Al Aqsa

Presiden Erdogan Kecam Aksi Polisi Israel yang Batasi Warga Palestina ke Masjid Al Aqsa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan -ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

ANKARA, RADARCIREBON.COM – Menyikapi aksi polisi Israel yang membatasi warga Palestina yang ingin berkunjung ke Masjid Al Aqsa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan angkat bicara.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan pesan tegas untuk Israel setelah warga Palestina dibatasi ke Masjid Al Aqsa dan diserbu personel kepolisian negara Zionis tersebut.

BACA JUGA:PDI Perjuangan Sepakat Gabung dengan Koalisi Besar, Tapi Ada Syaratnya

Menurut dia, aksi aparat Israel itu tidak bisa diterima mengingat umat Islam menganggap Al Aqsa sebagai tempat suci yang wajib dijaga.

"Gangguan dan ancaman terhadap kesucian dan makna sejarah Masjid Al Aqsa serta kebebasan beragama dan hidup warga Palestina harus dihentikan," kata Recep Tayyip Erdogan dalam wawancara TV, Rabu 5 April 2023 lalu.

Pernyataannya itu muncul setelah polisi Israel menangkap sekitar 350 jamaah dari dalam kompleks Masjid Al Aqsa.

BACA JUGA:Tabung Gas Curian Diangkut Pakai Mobil Sewaan, Dari Wilayah Beber Gondol 124 Tabung

“Kami akan terus mendukung saudara dan saudari kami di Palestina dalam segala kondisi dan untuk melindungi nilai-nilai suci kami. Israel harus mengetahui hal ini juga,” kata Erdogan, menegaskan.

Sebelumnya, sekelompok warga Palestina membarikade diri mereka di dalam aula shalat Al Qibli di kompleks Al Aqsa setelah para pemukim Yahudi menyerukan penyerbuan ke masjid tersebut.

Para jamaah berusaha mencegah polisi masuk dengan menutup pintunya.

BACA JUGA:Duh, Jalur Pantura Indramayu Belum Siap Dilewati Pemudik, Masih Ada Perbaikan di Sejumlah Ruas

Seraya mengepung Al Qibli, polisi Israel naik ke atap masjid, menghancurkan jendela, dan awalnya hanya melemparkan bom suara ke arah jamaah di dalamnya.

Beberapa jamaah berusaha melawan polisi dengan melemparkan kembang api.

Saksi mata mengatakan polisi Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam penyerbuan tersebut, termasuk menggunakan gas air mata.

BACA JUGA:Tiga Bulan, 18 Orang Meninggal Dunia, Daop 3 Cirebon Ingatkan Ini

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga mengecam keras penyerangan di Masjid Al Aqsa karena telah melanggar kesucian kompleks tersebut selama bulan suci Ramadhan.

“Kami telah memperingatkan mereka untuk mencegah provokasi semacam itu, terutama selama Ramadhan,” kata Cavusoglu.

“Israel harus segera mengakhiri serangan semacam itu,” kata dia, menegaskan.

BACA JUGA:Pisah Sambut Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Jadi Wadirlantas Polda Jabar

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Negara itu menganeksasi seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh dunia.

Turki adalah salah satu dari segelintir negara berpenduduk mayoritas muslim yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, meski secara tegas juga mendukung Palestina merdeka. (jun/jpnn)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase