Ada di Kejaksan Cirebon, Penyakit Abses Kulit Masuk Deretan Tertinggi ke-4 Pasca Lebaran

Ada di Kejaksan Cirebon, Penyakit Abses Kulit Masuk Deretan Tertinggi ke-4 Pasca Lebaran

Pasien yang berobat di Puskesmas Kejasan usai momen libur lebaran.-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON

Gunakan pkaian yang menyerap keringat agar tidak menganggu tubuh, karena dengan suhu udara panas kelenjar keringat akan lebih aktif.

Selain menjaga kebersihan badan, jangan lupa untuk menjaga tubuh tetp terhidrasi dengan baik dengan minum air putih.

Kurangi paparan sinar matahari langsung dengan berdiam di rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak.

"Manage dengan baik kebersihan tubuh, luka kecil yang ada di kulit bisa menjadi sumber infkesi kulit saat berkeringat," paparnya.

Selain itu, di cuaca panas seperti saat ini terkadang banyak orang yang sulit mengendalikan diri untuk tidak minum air dingin.

Padahal hal ini bisa menyebabkan terjadinya Acute pharyngitis, atau Radang tenggorokan. Penyakit ini menjadi penyakit yang banyak di derita usai libur lebaran.

Selain kelelahan karena menerima tamu atau perjalanan mudik makanan dan minuman biasanya menjadi pemicu utama terjadinya Radang tenggorokan.

Bukan hanya minuman dingin, makanan terlalu pedas dan bersantan juga bisa menjadi pemicunya.

"Di deretan nomor dua penyakit yang banyak diderita juga mirip seperti radan tenggorokan yakni Acute upper respiratory infection atau Infeksi saluran pernafasan (ISPA) biasnaya ditandai dengan batuk dan pilek, untuk recovery selain mengonsumsi obat disarankan untuk beristirahat dan menghidari makanan pemicu radang," ungkapnya.

Dengan banyaknya sajian makanan kue lebaran yang bercita rasa manis hal ini turut memberikan peningkatan pasien Pulpitis usai momen libur lebaran kali ini.

Pulpitis adalah suatu kondisi peradangan pada pulpa gigi yang terdiri dari jaringan vaskular, jaringan ikat, pembuluh darah, dan saraf.

"Sakit gigi dan gigi berlubang ini menjadi penyakit tertinggi di deretan ke lima," ungkap dr Eti.

Sementara itu, Eti juga menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dalam cuaca saat ini.

Penyakit Ispa saat ini menjadi salah satu penyakit yang paling mungkin terjadi dalam kondisi cuaca panas ekstreme seperti sekarang.

Protokol kesehatan harus selalu diterapkan meski pandemi telah berlalu. terutama ketika di ruangan yang berisiko tertular.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: